Liputan6.com, Jakarta- Di tengah penyebaran Covid-19 muncul ledakan informasi (infodemi) yang menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan manusia, sebab itu sebelum mempercayainya kita harus memastikan keberannya terlebih dahulu.
IAPR/Senior Lecturer LSPR Syafiq Basri Assegaff mengatakan, infodemi juga lebih berbahaya dari pandemi Covid-19, sebab menimbulkan penyakit mental dan persepsi yang salah.
Baca Juga
"Infodemi tidak kalah membahayakan dari pandeminya virus, yang timbul penyakit mental keresahan kecemasan, seperti orang yang meninggal positiif Covid ditolak, dianggap orang yang meninggal positif Covid orang jelek, anggapan masyarakat sudah membuat stigma dia orang jelek," kata Syafiq, dalam Webinar Kolaborasi Liputan6.com dan LSPR, Jumat (11/6/2021).
Advertisement
Perkembangan teknologi digital membuat masyarakat kegemukan informasi, kondisi ini harus diwaspadai sebab dapat mengakibatkan keracunan informasi karena percaya pada informasi yang salah atau hoaks.
"Kita sekarang ini hidup di dunia yang penuh beban informasi, saking banyaknya informasi, ledakan informasi kita sampai keracunan."
Syafiq mengungkapkan, menurut beberapa ahli keracunan informasi tersebut bisa membuat seorang cemas dan khawatir. Kondisi ini tentu membahayakan masyarakat.
"Ini membahayakan ke masyarakat makanya semuanya menimbulkan infodemi, pandeminya informasi," ujarnya.
Simak Video Berikut
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement