Video Hoaks Sepekan: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Kosong hingga Kecelakaan yang Menewaskan Pembuat Karikatur Nabi Muhammad

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 18 Okt 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2021, 14:00 WIB
ilustrasi Hoax
ilustrasi Hoax{Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya video yang diklaim vaksinasi Covid-19 dengan jarum suntik kosong untuk siswa-siswi sekolah Tiongkok di Jakarta. Video itu tersebar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu yang mengunggahnya berada di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Oktober 2021.

Dalam video yang diunggah berdurasi 1 menit 2 detik terdapat seorang anak yang sedang mengikuti proses vaksinasi covid-19. Namun di akhir video ia memang terlihat tidak mendapatkan suntikan sebagaimana seharusnya.

Selain itu akun tersebut menambahkan narasi:

*Viral.., skitar 600 siswa/siswi sekolah China di Jakarta.., di Suntik Vaksin Kosongan hanya untuk Mendapatkan Sertifikat Vaksin dan Barcode nya.., terlalu !!! Sementara.., Putra-Putri Pribumi Indonesia.., di Suntik Vaksin Sungguhan. Ini jelas Strategy Genosida.., Kelak Indonesia akan di Kuasai Mayoritas China..!!!* Kalau sdh begini bagaimana siapa tanggung jawab, dan apakah tindakan ini dibenarkan secara hukum...?"

Namun setelah ditelusuri, video vaksinasi covid-19 dengan jarum suntik kosong untuk siswa-siswi sekolah Tiongkok di Jakarta adalah hoaks. Faktanya video tersebut terjadi di Pusat Vaksinasi Universiti Malaya, Malaysia.

Selain video yang diklaim vaksinasi Covid-19 dengan jarum suntik kosong untuk siswa-siswi sekolah Tiongkok di Jakarta, terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Video Kecelakaan yang Menewaskan Pembuat Karikatur Nabi Muhammad

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kecelakaan yang menewaskan pembuat karikatur Nabi Muhammad Lars Vilks
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kecelakaan yang menewaskan pembuat karikatur Nabi Muhammad Lars Vilks

Cek Fakta Liputan.com mendapati klaim video kecelakaan yang menewaskan pembuat karikatur Nabi Muhammad Lars Vilks. Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Oktober 2021.

Unggahan video kecelakaan yang menewaskan pembuat karikatur Nabi Muhammad Lars Vilks menampilkan sebuah mobil hitam dalam kondisi hancur dan terbakar dan pada bagian belakang terdapat kendaraan besar menabraknya.

Video berdurasi 5 menit tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Lars Vilks, Kartunis asal Swedia sekaligus pembuat kartun Nabi Muhammad dilaporkan tewas dalam kecelakaan mobil, Minggu (3/10/2021)"

setelah ditelusuri, klaim video kecelakaan yang menewaskan pembuat karikatur Nabi Muhammad Lars Vilks tidak benar.

Kecelakaan dalam video tersebut terjadi di Rusia yang terjadi pada 2013, sementara Lars Vilks dilaporkan meninggal karena kecelakaan di dekat kota Markaryd di Swedia selatan, pada Oktober 2021.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya