6 Hoaks Seputar Covid-19 Sepekan, dari Vaksin sampai Omicron

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Feb 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 semakin beragam mulai dari vaksin sampai varian baru omicron, kondisi ini tentu menjadi kendala dalam penanganan pandemi. Pasalnya, informasi tersebut membuat sebagian orang yang mudah percaya sehingga tersesat oleh informasi yang salah.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19 yang beredar di media sosial, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan:

 1. Alat Test PCR Mengandung Radio Aktif

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video alat test PCR mengandung radio aktif, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 8 Februari 2022.

Unggahan klaim video alat test PCR mengandung radio aktif menampilkan seorang yang membuka alat test PCR dari tempat berbentuk tabung, ketikan alat tersebut dikeluarkan terdapat bunyi alarm dari sebuah alat berbentuk kotak berwarna hitam yang terdapay layar mengeluarkan angka digital ketika alat PCR didekatkan. Dalam video tersebut terdengar suara seorang wanita berbahasa Jerman yang menarasikan alat tersebut terkontaminasi radio aktif dan membuktikannya dengan alat uji.

Pada video terdapat tulisan "Say no to any kind of PCR testing ever from this medical system from this point forward"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"PCR TESTIDE RADIOAKTIIVNE KIIRGUS"

Benarkah klaim video alat test PCR mengandung radio aktif? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

2. COVID-19 Varian Omicron Muncul Akibat dari Keracunan Chemtrail di Udara

 Klaim tentang virus corona COVID-19 varian omicron muncul akibat keracunan chemtrail di udara beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 10 Februari 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa COVID-19 varian Omicron disebabkan dari keracunan chemtrail di udara.

"WASPADA!!

Akhir2 ini pesawat chemtrail sgt aktif di udara. Gejala keracunan chemtrail:

Demam, badan linu, batuk, flu, diare, badan gatal2, dll.

Jika anda sampai keracunan jangan minum obat paracetamol. Sedia selalu norit, VCO, cuka apel, jeruk lemon, himalayan salt, minum air kelapa ijo.

Jadi paham ya apa yg dimaksud Omicron itu bkn lah virus, tapi sebab akibat dari keracunan chemtrail yg disebar di udara"

"Pantes saja smua orang menderita sedemikian," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 109 kali dibagikan dan mendapat 25 komentar warganet.

Benarkah virus corona COVID-19 varian omicron disebabkan keracunan chemtrail di udara? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

3. Video Seorang Seperti Zombie setelah Disuntik Vaksin Booster

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video seorang bertindak seperti zombie setelah disuntik vaksin booster Covid-19. Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 3 Februari 2021.

Klaim video seorang bertindak seperti zombie setelah disuntik vaksin booster Covid-19 menampilkan seorang wanita yang berlari dan berteriak seperti sedang mendobrak pintu.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Inilah yang terjadi ketika orang menerima pukchen dan b oo s ter coped-19. Orang-orang bertindak seperti zombie, secara fisik & kehilangan mental😊. Untuk kebenaran, pengetahuan, bimbingan & kebijaksanaan mentah, ikuti grup utusan telegram kami."

Benarkah klaim video seorang bertindak seperti zombie setelah disuntik vaksin booster Covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com  di sini.

 

4.  Video Arti CT Value Pada Pasien Covid-19

 Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan postingan terkait arti CT value pada pasien covid-19. Postingan ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Juni 2021.

Dalam postingan itu terdapat video berjudul "edukasi tentang pcr yang menakutkan". Dalam video juga terdapat gambar dengan narasi sebagai berikut:

 

Cek fakta CT Value sebagai penentu kesembuhan pasien covid-19.

Selain itu akun tersebut juga menambahkan narasi:

"Jangan panik jika dinyatakan "Positif covid"Lihat hasil CTnya ya :Kalau CT masih dibawah 30 virus masih aktif dan sangat menularJika sudah diatas 30 In sha Allah sdh tidak menular ya"

Lalu benarkah postingan terkait arti CT value pada pasien covid-19? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

5. Video TNI Paksa Warga Vaksin Covid-19

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim TNI memaksa warga untuk divaksin covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 Februari 2022.

Dalam postingannya terdapat video seorang warga sedang diamankan tentara dan polisi sambil disuntikkan sesuatu. Dalam video itu disertai narasi:

"Seorang warga divaksin secara paksa oleh petugas. Dia dipegangi seorang anggota TNI dan Polri"

Selain itu akun tersebut menambahkan narasi:

"Bukan anti vaksin tapi anti paksaan"

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim TNI memaksa warga untuk divaksin covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

6. Ramuan Obat Omicron Campuran Daun Pepaya dan Jahe

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim ramuan obat Covid-19 varian omicron campuran daun pepaya dan jahe. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut klaim ramuan obat Omicron campuran daun pepaya dan jahe:

"Obat OMICRONAyo...disebar-luaskan ke temen2 & saudara2 semua, kalau ada yang batuk2, pilek, anosmia (tidak ada rasa penciuman) tidak usah dibawa ke dokter. Ambilkan daun pepaya yang tua + jahe 2 potong (secukupnya), dicuci bersih dengan air masak (karena akan dikonsumsi langsung), lalu diblender dengan air masak dan disaring, kemudian diperas kira2 menjadi setengah gelas. Kalau ada dikasih madu 1 atau 2 sendok makan, kalau terasa pahit bisa tambah 3 sendok madu, lebih baik lagi diperasin jeruk nipis. Obatnya itu saja, obat kampung mudah saja toh buatnya... Sudah terbukti banyak yang sembuh... ayo disebar-luaskan ke tetangga, saudara2 kalau ada yang kurang sehat, mulut pahit, enggak mau makan, enggak bisa mencium bau-bauan (anosmia), segera diobati itu saja, enggak usah dibawa ke dokter, nanti kalau dites positip malah drop/strees. Sebarkan kebaikan ini agar daerah kita, negeri kita, kota ini cepat zona hijau. Salam Sehat...."

Benarkah klaim ramuan obat omicron campuran daun pepaya dan jahe? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya