Liputan6.com, Jakarta - Twitter telah melabeli atau menghapus lebih dari 50 ribu konten terkait konflik Rusia dan Ukraina. Selain itu Twitter juga menghapus 75 ribu akun karena spam dan tindakan mencurigakan terkait konflik kedua negara itu.
Baca Juga
Advertisement
Hoaks terkait konflik Rusia dan Ukraina membanjiri media sosial dan aplikasi percakapan termasuk Twitter belakangan ini. Mayoritas hoaks itu berupa foto dan video yang menggambarkan konflik di sana.
Dilansir Engadget, Twitter mengungkapkan penghapusan konten dan akun tidak hanya mengarah pada satu negara tertentu. Mereka menemukan banyak oknum terlibat dalam penyebaran hoaks dan informasi palsu tersebut.
"Kami melihat peningkatan jumlah secara substansial yang dibagikan dengan konteks menipu, menyesatkan, atau tidak akurat, termasuk video konflik lama yang dibagikan seolah-olah terjadi di Ukraina," tulis Twitter melalui blog-nya.
"Kami juga menemukan ada akun yang memanfaatkan konflik itu untuk meraih keuntungan finansial yang aktornya tidak ada hubungan dengan negara yang berkonflik. Prioritas kami adalah keselamatan para pengguna Twitter."
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement