Kominfo Hapus 5.723 Hoaks Seputar Covid-19, Simak Rinciannya

Hoaks seputar Covid-19 paling banyak dihapus beredar lewat Facebook, jumlahnya mencapai 5.059 unggahan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Mei 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Hoaks seputar Covid-19 yang beredar semakin beragam dan jumlahnya pun terus meningkat. Kondisi ini harus diwaspadai sebab bisa merugikan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun telah melakukan penertiban hoaks seputar Covid-19 yang beredar di media sosial, dengan menghapus konten hingga diproses oleh penegak hukum.

Dikutip dari situs Kominfo, hingga 23 Mei 2022 sebanyak 5.723 hoaks seputar Covid-19 telah dihapus dari 5.988 hoaks seputar penyakit tersebut yang beredar di media sosial.

Hoaks seputar Covid-19 paling banyak dihapus beredar lewat Facebook, jumlahnya mencapai 5.059 unggahan dari 5.259 sebaran.

Instansi tersebut juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter sebanyak 563 unggahan dari 580 sebaran hoaks.

Kominfo juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.

Hoaks Covid-19 yang beredar di Instagram pun tak luput dari penertiban Kominfo, sebanyak 44 dari 52 sebaran unggahan telah dihapus. Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 25 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus Kominfo dari 42 sebaran.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sebaran Hoaks Covid-19 Meningkat

Jumlah sebaran hoaks seputar Covid-19 di media sosial hingga Selasa (23/5/2022) mengalami kenaikan dibandingkan pada Senin 22 April 2022. Sebanyak 5.985 hoaks seputar penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 beredar di media sosial, dengan temuan isu mencapai 2.185 konten.

Hoaks seputar Covid-19 tersebut paling banyak beredar lewat Facebook mencapai 5.256 unggahan. Hoaks seputar Covid-19 terbanyak kedua tersebar lewat Twitter sebanyak 580 unggahan.

Sebaran hoaks seputar Covid-19 ketiga terbanyak lewat YouTube, mencapai 55 unggahan. Sedangkan sebaran hoaks seputar Covid-19 terbanyak keempat terdapat di Instagram dengan 52 unggahan dan sebaran kelima terbanyak lewat TikTok dengan 42 unggahan.

Hoaks Covid-19 yang dapat menyesatkan harus diwaspadai agar kita tidak menjadi korbannya, caranya dengan memastikan kebenaran informasi yang didapat.

 

 

 

Waspadai Hoaks Seputar Covid-19

Sebaran hoaks seputar Covid-19 di media sosial yang terus meningkat harus diwaspadai, agar kita tidak dirugikan karena mempercayai informasi palsu.

Sebab itu sebelum mepercayai kabar yang beredar sebaiknya kita memastikan dulu kebenarannya. Hal tersebut perlu dilakukan agar kita tidak menjadi korban hoaks.

Kita pun bisa mememastikan sendiri informasi yang didapat benar atau hoaks, dengan mengikuti tips seperti yang ada di halaman berikut ini.

Cek Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran informasi seputar Covid-19. Hasilnya sebagian informasi terbukti tersebut hoaks, simak kumpulan hoaks tersebut di sini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya