Liputan6.com, Jakarta - Hoaks yang tersebar di media sosial bisa mengarah pada berbagai isu, salah satunya adalah kematian hewan ternak. Sejumlah informasi seputar kondisi tersebut pun disajikan dengan beragam kemasan.
Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar kematian hewan ternak, hasilnya sebagian terbukti hoaks.
Baca Juga
Berikut kumpulan hoaks seputar kematian hewan ternak.
Advertisement
Sapi Mati Setelah Divaksinasi
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim puluhan sapi mati setelah divaksinasi. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter, pada 13 Agustus 2022.
Unggahan klaim puluhan sapi mati setelah divaksinasi berupa video yang menampilkan sejumlah ekor sapi sedang berbaring di lahan terbuka luas.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Piedmont- italia
Puluhan sapi mati setelah di vaksinasi,,,
Apakah para anjing bangsat dpt mnjelaskan bahwa vaksin aman dan efektif,,,,?
Jgn hanya bisa bilang covidiot menebar hoax,periksa otakmu masih ada atau tidak."
Benarkah klaim puluhan sapi mati setelah divaksinasi? Simak dalam artikel berikut ini...
Video Rekayasa Hewan Ternak Mati
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video rekayasa hewan ternak mati, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook.
Klaim video rekayasa hewan ternak mati menampilkan mahluk berbentuk sapi yang terlihat tertidur di ruang terbuka.
Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
"Hewan ternak mati dengan rekayasa tapi yg nanti disalakhkan adalah karena serangan virus dan perubahan iklim (climate change)
Tahapanya masih sama:
1. Ciptakan masalah
2. Ciptakan reaksi publik
3. Memberikan solusi dari mereka."
Kemudian video diberi keterangan sebagai berikut.
"INGAT POLANYA MASIH SAMA DENGAN ASAL MULA STUPID 🤔SINETRON BARU DI MULAI"
Benarkah klaim video rekayasa hewan ternak mati? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.