Sebaran Hoaks Seputar Covid-19 di Medsos Sentuh 6.484, Simak Rinciannya

Sebaran hoaks seputar Covid-19 hingga 28 September 2022 mencapai 6.484 unggahan, dengan temuan isu hoaks seputar Covid-19 mencapai 2.236 konten.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Sep 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2022, 19:00 WIB
Tangkapan layar klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut
Penelusuran klaim vaksin Covid-19 memicu hepatitis akut

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 semakin beragam, jumlah sebarannya pun terus bertambah hingga menyentuh ribuan. Kondisi ini menuntut kita harus lebih jeli dalam mengkonsumsi informasi.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebaran hoaks seputar Covid-19 hingga 28 September 2022 mencapai 6.484 unggahan, dengan temuan isu hoaks seputar Covid-19 mencapai 2.236 konten.

Dikutip dari situs resmi Kominfo, dari 6.484 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar diberbagai media sosial, paling banyak beredar lewat Facebook mencapai 5.706 unggahan.

Sebaran hoaks Covid-19 terbanyak ke dua terdapat di Twitter, sebanyak 615 unggahan informasi palsu seputar penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2 ini diunggah lewat platform tersebut.

TikTok menjadi media sosial yang dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks seputar Covid-19 terbanyak ketiga, dengan 56 sebaran. Sedangkan sebaran hoaks seputar Covid-19 terbanyak keempat berada di YouTube, dengan 55 sebaran.

Instagram menjadi media sosial kelima terbesar yang dimanfaatkan untuk menyebar informasi palsu seputar penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 tersebut, dengan jumlah sebaran mencapai 52.

Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran informasi seputar penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut. Hasilnya sebagian informasi terbukti tersebut hoaks, simak kumpulan hoaks tersebut dalam halaman berikut ini.

 

Sebaran Hoaks Covid-19 Meningkat

Hoaks seputar Covid-19 pada 28 September 2022 tersebut lebih tinggi dibanding 26 September 2022 yang mencapai 6.437 unggahan, dengan temuan isu hoaks seputar Covid-19 mencapai 2.236 konten.

Dikutip dari situs resmi Kominfo, dari 6.437 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar diberbagai media sosial, paling banyak beredar lewat Facebook mencapai 5.583 unggahan.

Sebaran hoaks Covid-19 terbesar terbanyak ke dua terdapat di Twitter, sebanyak 615 unggahan informasi palsu seputar penyakit tersebut diunggah lewat platform tersebut.

TikTok menjadi media sosial yang dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks seputar Covid-19 terbanyak ketiga, dengan 56 sebaran. Sedangkan sebaran hoaks seputar Covid-19 terbanyak keempat berada di YouTube, dengan 55 sebaran.

Instagram menjadi media sosial kelima terbesar yang dimanfaatkan untuk menyebar informasi palsu seputar penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 tersebut, dengan jumlah sebaran mencapai 52.

Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran informasi seputar penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut. Hasilnya sebagian informasi terbukti tersebut hoaks, simak kumpulan hoaks tersebut dalam halaman berikut ini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya