Diskominfo Papua Ajak Pelajar SMP Cegah Hoaks dengan Literasi Digital

Pelajar tingkat sekolah menengah pertama dianggap rentan terpapar hoaks sehingga perlu diberikan pelatihan literasi digital.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 07 Okt 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 21:00 WIB
Transaksi Digital Askrindo Tingkatkan Gerakan Literasi Masyarakat
Pengunjung bertransaksi menggunakan QRIS atas Pembelian Asuransi Kecelakaan Diri Askrindo pada gelaran Java Jazz Festival 2022 di booth DigiAsk Hall C2, JIExpo Kemayoran, Jakarta (28/05/2022). Transaksi ini meningkatkan literasi masyarakat atas kemudahan pembelian Asuransi secara online. (Liputan6.com/HO/Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Komunikasi dan Informatika Papua mengajak, pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) agar bijak dalam menggunakan media sosial (medsos) melalui program literasi digital.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Papua, Jeri Yudianto mengatakan, pihaknya menyasar pelajar di SMP Negeri 1 Jayapura lewat kegiatan sosialisasi literasi digital.

"Dalam bermedia sosial ataupun dunia maya para pelajar ini sangat berpotensi dihadapkan pada berita bohong atau hoaks, provokatif dan sejenisnya sehingga perlu dilakukan sosialisasi literasi digital," kata Jeri dilansir dari Antara, Sabtu (7/10/2022).

Menurut Jeri, pelajar tingkat sekolah menengah pertama sangat rentan sehingga perlu diberikan pengertian serta pemahaman supaya dapat memilah informasi yang dikonsumsi maupun yang diteruskan lewat medsos.

"Di media sosial itu tidak semua informasi bermanfaat, karena ada juga informasi yang sifatnya bohong, provokatif dan sebagainya," tambah Jeri.

Jeri menambahkan, dalam program literasi digital lainnya, pihaknya tidak hanya menyasar kalangan pelajar, namun juga orang tua murid bahkan guru.

"Program tersebut mulai diagendakan pada tahun depan, sehingga orang tua dan guru memiliki teknik yang tepat dalam memonitor anak-anak yang menggunakan berbagai platform medsos," katanya.

Sementara, Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Purnama Sinaga mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya sosialisasi literasi digital sehingga kegiatan tersebut diharapkan dapat berlanjut.

"Program ini sangat baik karena sejalan dengan program gerakan literasi di sekolah untuk mengembangkan baca tulis, sains, dan digital. Tapi untuk digital hanya fokus pada pemanfaatan fitur atau platform belajar," katanya.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya