Waspada Penipuan Bermodus Pengumpulan Donasi untuk Korban di Gaza Catut Nama MER-C

MER-C sebelumnya telah beberapa kali melakukan klarifikasi dan menegaskan bahwa relawan mereka tidak pernah membuka donasi atas nama pribadi.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 29 Agu 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 15:00 WIB
Kondisi Gaza akibat perang Israel vs Hamas. (AFP)
Banyak oknum memanfaatkan situasi Gaza untuk menipu orang lain dengan modus donasi. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) meminta masyarakat mewaspadai penipuan mencatut nama organisasi sosial kemasyarakatan itu. Mereka menjelaskan donasi yang dikumpulkan oleh MER-C termasuk untuk korban konflik di Gaza bukan atas nama pribadi.

Presidium MER-C, dr. Arief Rachman  menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, MER-C kembali menerima informasi mengenai dugaan penipuan oleh oknum masyarakat yang menggunakan akun atas pribadi di Jalur Gaza.

MER-C sebelumnya telah beberapa kali melakukan klarifikasi dan menegaskan bahwa relawan mereka tidak pernah membuka donasi atas nama pribadi. Namun, oknum tersebut tetap melancarkan aksinya, dan masih banyak masyarakat yang tertipu untuk mengirimkan donasi.

"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa seluruh relawan MER-C Indonesia baik yang di Gaza atau di manapun mereka bertugas, tidak akan pernah menggunakan nama pribadi, akun pribadi ataupun rekening pribadi untuk upaya-upaya penggalangan dana atau bantuan kemanusiaan," ujar Arief dilansir laman MER-C.org.

 

"Kami juga mengingatkan agar semua upaya baik dari masyarakat tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita harus mempertanyakan apakah donasi yang tujuannya untuk membantu saudara-saudara kita di sana bisa sampai dan dipertanggungjawabkan oleh oknum tersebut" katanya menambahkan.

Ia menambahkan bahwa menggunakan informasi atau isu kemanusiaan, terutama di Palestina, untuk menarik rasa prihatin dan solidaritas dari masyarakat Indonesia yang cinta akan Palestina, kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi, adalah tindakan yang sangat keji.

"Kami berharap oknum yang bersangkutan bisa menghentikan upaya-upaya ini. Kami juga berharap masyarakat bisa lebih jeli, peduli, dan mau bersama-sama dengan kami melaporkan aktivitas kriminal ini kepada pihak-pihak yang berwenang, agar tindakan ini bisa dihentikan sehingga tidak merembet lebih jauh lagi," ucapnya mengakhiri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya