Liputan6.com, Jakarta Jauh sebelum Sumanto mengegerkan jagat kriminalitas di Indonesia dengan aksi kanibalnya, kita memiliki sejarah panjang soal praktek kanibalisme. Kanibalisme, mungkin hingga saat ini, terkait erat dengan ritual kepercayaan dan mistis. Seperti apa yang pernah diceritakan oleh Marco Polo.
Konon, pada tahun 1292 ketika Marco Polo mengunjungi Nusantara dalam ekspedisinya, dia menyaksikan masyarakat kanibal di Kerajaan Dagroian, daerah Pidie, Aceh. Dalam masyarakat tersebut ketika itu orang yang sakit parah dan sudah tidak bisa diselamatkan maka menjadi santapan bersama untuk seluruh kerabat. Pemaparan tersebut dimuat dalam Sumatera Tempo Doeloe karya Anthony Reid.
Marco Polo mencatat, "Dalam kepercayaan mereka, jika ada satu bagian saja yang tertinggal, bagian tersebut akan mengeluarkan cacing-cacing yang akan mati kelaparan. Bersamaan dengan kematian cacig-cacing itu, jiwa orang yang mati tadi akan mendatangkan dosa besar dan kesengsaraan". Karena itulah para kerabatnya memakan jasad si orang mati tersebut, demi menghindarkan dari dosa besar.
Seorang arkeolog, Friedrich Schintger menemukan peninggalan berupa candi sisa-sisa Kerajaan Poli, Padang Lawas, di abad 12. Dia menyebutkan bahwa Kerajaan Poli ini berasal dari sekte Bhairawa yang mengerikan karena memuja dewa-dewa yang mirip iblis. Kanibalisme menjadi salah satu ritual yang dilakukan pada upacara pemujaan di kuburan. Upacara yang dimulai setelah matahari terbenam ini mengorbankan seorang manusia hidup untuk kemudian diambil jantungnya dan darahnya diminum oleh seorang pendeta hingga habis.
Praktek kanibalisme juga disebut menjadi salah satu hukuman bagi mereka yang kalah perang atau melanggar peraturan. Praktek kanibalisme seperti ini diduga terjadi di masyarakat Batak tempo dulu. Selain itu, terdapat suku di Papua bernama Suku Korowai yang memakan anggota sukunya yang diduga menjadi penyihir.
Kini, praktek kanibalisme sudah punah seiring dengan perkembangan waktu dan zaman dengan perubahan sosial budaya yang juga terjadi. Karena itulah Sumanto menjadi hal yang mengegerkan dengan praktek kanibalismenya yang berbau mistis.
Praktek Kanibalisme di Nusantara
Praktek kanibalisme ini berkaitan dengan keyakinan dan hukuman yang pernah terjadi di Indonesia
Diperbarui 26 Des 2014, 15:11 WIBDiterbitkan 26 Des 2014, 15:11 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Erick Thohir Paparkan Rencana PSSI ke DPR: Timnas Putra Indonesia Ditargetkan Lolos Piala Dunia 2038, Putri 2035
Syarat Wajib Puasa Adalah: Panduan Lengkap Menjalankan Ibadah Puasa
Kobbie Mainoo Bikin Kejutan di MU, Minta Kenaikan Gaji hingga Sembilan Kali Lipat!
Bahrain Rilis 26 Pemain untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026: Termasuk Ancaman Bagi Timnas Indonesia dan Pemain 16 Tahun dari Villarreal
Jadwal, Syarat Pendaftaran dan Rute Mudik Gratis Lebaran 2025 dari Pelindo
Pengangkatan CPNS 2024 Mundur ke Oktober 2025: Bukan Tunda, Tapi Penataan!
Arti Up to You: Memahami Makna dan Penggunaan Ungkapan Populer Ini
Jadwal dan Cara Cek Pencarian TPG Kemenag
Pesawat Mata-mata Pertama Korea Utara Disebut Hampir Rampung
7 Ide Outfit Bukber, Siap Bikin Kamu Tampil Kece saat Bertemu Teman-Teman
BPBD: Hari Ini, Banjir Jakarta Sudah Surut di Semua Titik
Menghargai Perbedaan Dapat Mempererat Persatuan: Kunci Harmoni dalam Keberagaman