Panduan Lengkap Minum Obat Kolesterol yang Benar Saat Puasa Ramadan

Ketahui waktu minum obat kolesterol yang tepat saat puasa Ramadan agar tetap efektif dan aman. Simak panduan lengkapnya sesuai jenis obat dan konsultasikan dengan dokter untuk hasil terbaik!

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 05 Mar 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 12:00 WIB
20150910-Rusun-Jatinegara
Atur jadwal minum obat kolesterol dengan tepat selama puasa Ramadan. Ketahui waktu terbaik sesuai jenis obat agar tetap efektif dan aman. Jangan lupa konsultasi dokter untuk hasil optimal! (Liputan6.com/Gempur M Surya)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan tiba, dan jutaan umat Muslim di Indonesia menjalankan ibadah puasa. Bagi yang memiliki kolesterol tinggi dan rutin mengonsumsi obat penurun kolesterol, pertanyaan umum sering muncul: bagaimana mengatur jadwal minum obat selama berpuasa?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS EMC Cikarang, dr. Angie Shabira Permata H, Sp.PD menjelaskan bahwa penyesuaian jadwal minum obat kolesterol sangat penting untuk memastikan efektivitas pengobatan tetap optimal selama bulan Ramadan. Konsultasi dengan dokter menjadi langkah utama agar ibadah puasa tetap lancar tanpa mengorbankan kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Waktu Minum Obat Kolesterol Berdasarkan Jenisnya

Tidak semua obat kolesterol dikonsumsi dengan cara yang sama. Jenis obat yang paling umum digunakan adalah Statin dan Fibrat, dan keduanya memiliki waktu konsumsi yang berbeda.

1. Statin: Dikonsumsi pada Malam Hari

Statin adalah golongan obat yang sering diresepkan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Menurut dr. Angie, waktu terbaik untuk mengonsumsi statin adalah pukul 19.00 hingga 21.00 atau menjelang tidur. Hal ini dikarenakan produksi kolesterol dalam tubuh meningkat pada malam hari, sehingga konsumsi statin pada waktu tersebut lebih efektif.

2. Fibrat: Diminum Setelah Berbuka Puasa

Berbeda dengan statin, obat golongan fibrat sebaiknya diminum setelah berbuka puasa. Fibrat bekerja lebih baik jika dikonsumsi bersama makanan karena penyerapannya lebih optimal. Dengan mengonsumsi fibrat setelah berbuka, efektivitas obat dalam menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dapat meningkat.

"Penyerapan fibrat lebih baik ketika ada makanan di dalam tubuh, sehingga mengonsumsinya setelah berbuka dapat meningkatkan efektivitas obat," jelas dr. Angie kepada Health Liputan6.com belum lama ini.

Promosi 1

 

Pentingnya Konsultasi Dokter untuk Penyesuaian Jadwal Obat

Meskipun panduan umum mengenai waktu minum obat kolesterol sudah ada, tetap penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perubahan jadwal minum obat selama bulan Ramadan.

Dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:

  • Riwayat penyakit (misalnya penyakit jantung atau diabetes)
  • Kadar kolesterol terkini
  • Penyakit penyerta lainnya seperti hipertensi

Pada pasien diabetes, misalnya, obat kolesterol sering diberikan meskipun kadar kolesterolnya tidak terlalu tinggi karena risiko penyakit jantung yang lebih besar. Sementara itu, pasien dengan riwayat penyakit jantung mungkin akan langsung diberikan statin tanpa melihat kadar kolesterol untuk mencegah penyumbatan di pembuluh darah.

Bagi pasien dengan kadar LDL yang masih dalam batas normal, dokter mungkin akan menyarankan perubahan gaya hidup sehat terlebih dahulu sebelum meresepkan obat kolesterol.

Kesimpulan

Menyesuaikan jadwal minum obat kolesterol saat puasa Ramadan sangat penting agar efektivitas pengobatan tetap terjaga. Secara umum:

  • Statin sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur.
  • Fibrat lebih efektif jika dikonsumsi setelah berbuka puasa.

Yang terpenting, selalu konsultasikan dengan dokter untuk memastikan pengobatan tetap aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda selama menjalankan ibadah puasa. Dengan penyesuaian yang tepat, Anda tetap bisa menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah tanpa mengganggu ibadah Ramadan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya