Liputan6.com, Jakarta Sepanjang perjalanan sejarah manusia, air memiliki arti dan peran penting dalam membangun sebuah peradaban. Tercatat dalam sejarah dunia bahwa seluruh peradaban tertua dan terbesar manusia dialiri air sebagai sumber daya penting yang mereka butuhkan. Wilayah yang dialiri air menjadikan tanah disekitarnya subur sehingga manusia yang dulu berpindah-pindah tempat (nomaden) mulai hidup menetap dengan bercocok tanam dan membangun peradaban.
Tengok saja peradaban Mesopotamia yang hingga kini dipercayai sebagai peradaban manusia tertua di dunia. Mesopotamia tumbuh berkembang pada milenium ke 4 sebelum Masehi di Kawasan Hilal Subur yang dialiri oleh 2 sungai, Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Kehadiran kedua sungai tersebut dimanfaatkan untuk irigasi pertanian hingga surplus pangan tercatat pada masa itu. Peradaban ini kemudian menjadi asal mula tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti Babylonia.
Peradaban tertua lainnya pun tidak lepas dari peran kehadiran air di wilayahnya. Seperti Peradaban Sungai Nil yang menjadi peradaban Mesir Kuno hingga mampu membangun Piramida yang hingga kini berdiri dengan agungnya. Di Asia Selatan sana tumbuh peradaban India Kuno di sekitar aliran Sungai Indus yang menjadi sumber kehidupan mereka.
Advertisement
Sedangkan di wilayah Asia, tepatnya China Kuno mengawali peradaban mereka dari lembah Sungai Yangtze atau Sungai Kuning yang membangun kebudayaan Neopolitik tertua di China. Air yang mengalilr di tengah-tengah peradaban tersebut memiliki nilai penting yang menjadikan tanah subur, sumber sanitasi dan irigasi yang menghidupi masyarakatnya. Peradaban macam apa yang tidak menyadari arti penting dari ketersediaan air dan manfaat dari setiap air yang mengalir?
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini