Berkaca dari Sejarah, Pementasan Teater Jas Merah dari Timur

Pementasan drama Jas Merah Sang Timur menunjukkan nasionalisme anak bangsa

oleh Sulung Lahitani diperbarui 21 Des 2015, 17:36 WIB
Diterbitkan 21 Des 2015, 17:36 WIB
Berkaca dari Sejarah, Pementasan Teater Jas Merah dari Timur
Pementasan drama Jas Merah Sang Timur menunjukkan nasionalisme anak bangsa

Citizen6, Jakarta Anda tentu familiar dengan semboyan "Jasmerah" yang diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya yang terakhir pada tanggal 17 Agustus 1966. Jasmerah merupakan akronim dari Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah. Dengan kata lain, masyarakat Indonesia sudah sepatutnya belajar dari sejarah untuk bangsa yang lebih baik ke depannya.

Mengamini hal tersebut, Teater Keliling mempersembahkan sebuah pertunjukan drama bernuansa Indonesia Timur yang bertajuk "Jas Merah Sang Timur." Pertunjukan bersifat nasionalisme ini dikolaborasikan dengan musik, nyanyian, serta tarian dari timur Indonesia.

Bertempat di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Minggu (20/12/2015),  pementasan drama ini menceritakan reuni tiga anak muda, yaitu Komer, Koor, dan Patty yang jarang bertemu. Mereka memilih berlibur ke daerah-daerah timur Indonesia. Dalam perjalanan tersebut, tiap orang memamerkan gaya hidup mereka masing-masing.

Galeri Indonesia Kaya 

Komer membanggakan dirinya yang selalu dihiasi dengan gemerlap dunia barat. Tak mau kalah, Koor memamerkan harta yang ia dapat dari korupsi. Sementara Patty sibuk mencemooh betapa hinanya bangsa, tanpa memikirikan solusi yang dapat ia lakukan. Kesombongan ketiganya memunculkan tiga pahlawan dari Timur yang secara imajiner muncul mempertanyakan arti dari pengorbanan mereka untuk kemerdekaan. Ibu Pertiwi yang tengah sekarat membuat ketiga anak muda itu sadar untuk berbuat sesuatu bagi bangsa.

"Kami berharap penikmat seni yang hadir dapat menikmati pementasan yang kami sajikan secara interaktif," ujar Dolfry Inda Suri dari Teater Keliling.

Grup pertunjukan yang telah berdiri sejak 13 Februari 1974 ini sendiri tak henti menebarkan nilai-nilai kemanusiaan lewat pementasan-pementasan yang mereka lakukan. Setidaknya 1500 pertunjukan telah mereka tampilkan di Indonesia serta 11 negara di dunia. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya