Liputan6.com, Inggris - Keledai, binatang berkaki empat ini telah lama menjadi sahabat yang membantu kerja manusia. Kekuatan dan kepatuhannya membuat keledai banyak digunakan sebagai binatang pengangkut barang.
Baca Juga
Meskipun telah banyak membantu manusia, keledai terlanjur mendapat peringkat sebagai 'binatang bodoh dan keras kepala'. Predikat ini telah coba ditelaah oleh para pakar keledai dari seluruh dunia.
Advertisement
Dilansir dari The Telegraph, pembicara Ben Hart, dari Donkey Sanctuary, menampilkan makalah dengan judul bahasan "Stubborn donkey or smart ass?". Pertemuan ilmiah tentang keledai ini dapat dibaca dengan mengeklik tautan ini.
Namun, predikat keledai sebagai binatang bodoh dan keras kepala agaknya harus dikaji ulang. Dikutip dari laman Reuters, Kamis (28/7/2016), sejumlah orang yang mengaku pemerhati keledai di kota London, Inggris, memproklamirkan telah menemukan terobosan teknologi untuk membantu manusia memahami emosi dan sikap keledai.
Mark Ineson, pemilik peternakan "Real Donkeys" di Dewsbury, kota West Yorkshire, yang telah mempelajari hewan selama lebih dari 20 tahun mengatakan keledai adalah makhluk yang sangat emosional.
Tak hanya Ineson, kelompok sirkus Merlin Events yang memiliki acara pertunjukan atraksi keledai pun menganggap keledai memiliki kecerdasan. Mereka mengklaim telah menggunakan teknologi baru yang memungkinkan anak-anak untuk mendengar suara lenguhan keledai yang 'diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dan menjadi kalimat penuh'. Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.