Tragis, karena Tak Punya Jari, Bank Tolak Beri Pinjaman

Penolakan pinjaman yang dilakukan oleh pihak bank itu telah memperlihatkan kegagalan birokrasi yang masih percaya bahwa cap jari.

oleh Azwar Anas diperbarui 24 Nov 2016, 15:41 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 15:41 WIB

Liputan6.com, Jakarta Wu Jianping adalah pemuda yang berusia 25 tahun asal Zhengzhou, Tiongkok. Ia kehilangan kedua tangannya akibat peristiwa tragis yang menimpanya pada saat ia berumur lima tahun.

Pria yang biasa disapa Wu ini memiliki keterbatasan pada fisiknya. Banyak orang yang meremehkannya, bahkan memandang ia sebelah mata. Wu seringkali mengalami ejekan sepanjang hidupnya oleh orang sekitar karena keterbatasan yang ia miliki. Akibat kemalangannya tersebut, Wu sering mendapat tindak ketidakadilan.

Seperti dilansir dari My Newshub, Wu ditolak permohonannya oleh bank untuk pinjaman pembelian rumah di Zhengzhou, Tiongkok, karena ia tidak bisa memenuhi syarat cap jari. Ketidakmampuan Wu memenuhi syarat tersebut lantaran keterbatasan yang ia miliki. Meskipun ia diperbolehkan menggunakan mulutnya untuk mengisi data lengkapnya, pihak bank tetap meminta cap jari untuk mengesahkan data tersebut.

Penolakan pinjaman yang dilakukan oleh pihak bank itu telah memperlihatkan kegagalan birokrasi yang masih percaya bahwa cap jari merupakan kaidah untuk mengikat sesuatu menurut undang-undang.

Pihak bank pun kembali mempertimbangkan keputusan penolakan kepada Wu akibat banyaknya media yang meliput serta simpatik pada kasus ini. Di waktu yang bersamaan, biro pengurusan perumahan juga meminta pihak bank untuk memikirkan cara lain yang dapat digunakan untuk melakukan pengesahan supaya individu lain yang mempunyai keterbatasan seperti Wu tidak mengalami tindak ketidakadilan.

 

Penulis:

Toni Wijaya

Mahasiswa Universitas Bung Karno


(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya