Ada Rahasia Panjang Umur di Balik Pedasnya Cabai

seseorang yang mengkonsumsi cabai memiliki peluang untuk terhindar dari kematian dini sebesar 13%

oleh Liputan6 diperbarui 20 Jan 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 08:00 WIB
Ada Rahasia Panjang Umur di Balik Pedasnya Cabai
Ada Rahasia Panjang Umur di Balik Pedasnya Cabai

Liputan6.com, Jakarta Di balik rasa cabai yang pedas dan panas di lidah ketika memakannya, ternyata menyimpan manfaat yang luar biasa. Menurut hasil penelitian, cabai mampu membuat orang yang memakannya panjang umur.

Tidak semua orang menyukai rasa pedas yang berasal dari cabai, namun sekarang sepertinya sudah tak ada lagi alasan untuk mengkonsumsinya, tentunya dengan porsi yang cukup. Menurut hasil jurnal penelitian yang dilakukan Public Library of Science (PLoS One), San Francisco, California, Amerika Serikat, mengkonsumsi cabai merah secara rutin mampu memperpanjang harapan hidup seseorang sekitar 10,5 tahun.

Itu berarti, seseorang yang mengkonsumsi cabai memiliki peluang untuk terhindar dari kematian dini sebesar 13%, dibanding mereka yang tidak mengkonsumsi cabai secara rutin. Peneliti melakukan survei kepada 16.000 orang dewasa berdasarkan pola makan mereka dan latar belakang kesehatan dari rentang tahun 1988 sampai 1994. Kemudian, orang-orang yang disurvei tersebut diperiksa kembali setelah 18 tahun.

Dilansir www.mirror.co.uk , dari hasil penelitian tersebut, didapatkan sebuah hasil yang mengejutkan. Orang-orang yang mengkonsumsi cabai merah secara teratur ternyata memiliki angka kematian di bawah 22%, sementara mereka yang menghindari untuk mengkonsumsi cabai, memiliki tingkat kematian lebih dari 33%.

Beberapa orang yang disurvei untuk penelitian tersebut, mungkin telah menggunakan cabai merah untuk memasak, sementara yang lain mungkin telah berani untuk mengkonsumsinya secara langsung. Berbagai jenis cabai diketahui mengandung pro vitamin-A, B dan vitamin C serta antioksidan. Namun jangan lupa, cabai juga memiliki efek samping yang buruk, yang dapat mengakibatkan efek iritasi pada organ pencernan bila mengkonsumsinya secara berlebihan.

Penulis:

Soyid Prabowo

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya