Alam Semesta Diklaim sebagai Hologram, Lalu Kita Hanya Ilusi?

Profesor Kostas Skenderis dari Universitas Southampton, Inggris, mengklaim jika seluruh keberadaan kita tidak lebih dari sekadar ilusi.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 22 Feb 2017, 18:33 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 18:33 WIB
Alam Semesta Diklami Sebagai Hologram, Lalu Kita Hanya Ilusi?
Ilustrasi hologram

Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan tentang eksistensi manusia dan segenap hal yang ada dalam kehidupan ini sering membawa kita pada fantasi sensasional. Adakah makhluk seperti manusia di planet lain? Bisakah kita pindah ke galaksi lain? Atau pertanyaan ekstrem, seperti apakah kita ini nyata?

Menurut Profesor Kostas Skenderis dari Universitas Southampton, Inggris, seluruh keberadaan kita tidak lebih dari sekadar ilusi. Pernyataan mencengangkan ini memang sedang ramai diperbincangkan oleh para ahli atrofisikawan, yang mengklaim bahwa alam semesta ini hologram.

"Idenya mirip dengan hologram biasa di mana gambar tiga dimensi dikodekan dalam permukaan dua dimensi," kata Skenderis dilansir The sun, Februari 2017. "Namun kali ini seluruh alam semestalah yang dikodekan."

Beberapa tahun lalu, Yoshifumi Hyakutake dari Ibaraki Uniersity sudah lebih dulu menegaskan bahwa semesta memang hologram. Peneliti asal Jepang ini berhasil membuktikannya dalam perhitungan energi internal kosmos tanpa gravitasi.

Selain Skenderis, para peneliti dari Universitas Waterloo dan Perimeter Institute (Kanada), serta dari INFN dan University of Salento (Italia), telah menerbitkan jurnal Physical Review Letters yang mendukung teori hologram alam semesta.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya