Hunger Games Sungguhan Ada di Rusia, Peserta Boleh Saling Bunuh

Pemenang adalah mereka yang bertahan hidup 9 bulan di dalam hutan. Hadiahnya miliaran rupiah.

oleh Azwar Anas diperbarui 03 Mei 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 17:00 WIB
Thu Hunger Games
Ilustrasi: Nypost

Liputan6.com, Jakarta Seorang konglomerat dari Rusia, Yevgency Pyatkovsky ditentang banyak orang karena gagasan membuat reality show dengan konsep The Hunger Games. Reality show ini memperbolehkan pesertanya saling membunuh, memperkosa, bahkan minum alkohol dan merokok.

Melansir Nypost.com, realty show itu akan diberi nama Game2: Winter. Diselenggarakan di Pulau Siberia, daerah terpencil di tepian Sungai Ob, Rusia. Pyatkovsky ingin, acara itu disiarkan ke seluruh dunia lewat saluran internet, pada Juli 2017.

Dalam Game2: Winter, seseorang peserta harus bertahan hidup hingga April 2018. Peserta wajib mencari dan menyimpan makanan mereka sendiri. Panitia hanya akan membekali mereka dengan sebilah pisau.

Padahal, Pulau Siberia menjadi habitat dari berbagai binatang buas seperti harimau, beruang, dan ular beracun. Tidak hanya bertahan dari serangan binatang buas, peserta juga harus bertahan dari cuaca dingin, serta ancaman pembunuhan dari peserta lain.

"Akan ada tim darat yang bertugas, dan satu atau dua helikopter untuk situasi darurat," kata Pyatkovsky.

Kehidupan para peserta akan difilmkan dengan 2 ribu kamera yang telah dipasang di berbagai titik. Meskipun tak menjangkau semuanya,  Pyatkovsky yakin akan ada satu perkelahian seru, perkelahian yang tak dibuat-buat yang tertangkap kamera.

"Kami tidak akan campur tangan dalam hubungan antara peserta atau memantau kehidupan seksual mereka," kata Pyatkovsky.

"Mereka bebas membentuk pasangan atau persatuan, dan tidak ada batas atau peraturan terkait seks."

Pyatkovsky mengatakan, sejak dibuka akhir tahun lalu, sudah ada 30 orang yang mendaftar dari berbagai negara. Acara itu terbatas untuk 15 pria dan 15 wanita.

"Ada peserta dari mantan militer Korea Selatan dan pelajar dari Swedia. Semuanya telah menandatangani pembebasan tanggung jawab cedera serta hukuman mati," ujar Pyatkovsky dilansir dari Nypost.

Senin lalu, Pyatkovsky masih bersikeras dan akan tetap melanjutkan Game2: Winter, meski ditentang oleh berbagai kalangan. Menurutnya, ia telah mengeluarkan banyak dana seperti menghadirkan sponsor dan memasang ribuan kamera di pedalaman Pulau Siberia.

"Aku tidak takut dengan reaksi negatif masyarakat. Ini hukum Siberia, apa pun bisa terjadi di sini," ujarnya. 

"Tidak ada yang seperti pertunjukan ini di seluruh dunia," jelas orang Rusia itu.

"Tidak ada yang melakukannya sebagai hal yang nyata di mana orang benar-benar harus menggunakan setiap keterampilan yang pernah mereka dapatkan, sosial, fisik, psikologis, untuk bertahan hidup."

Sebelum dilepaskan ke alam liar, para peserta akan mendapat pelatihan bertahan hidup dari tentara Rusia. Pemenang adalah mereka yang bertahan hidup selama sembilan bulan. 

Benarkah ide Pyatkovsky itu akan benar-benar terlaksana? Sudah ada 30 peserta mendaftar. Mereka sudah menandatangani berbagai konsekuensi demi memenangkan miliaran rupiah. Anda mau?

(war)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya