Tiap Tahun, Pasutri Ini Berdonasi untuk Peringati Kematian Anak

Pasangan suami istri, Aaron Rinard dan Sarah Rinard, menyumbangkan perlengkapan sekolah ke TK di Ankeny, Lowa, Amerika Serikat.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 12 Sep 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 17:00 WIB
Pasutri Peringati Kematian Anak dengan Berdonasi
Pasangan suami istri, Aaron Rinard dan Sarah Rinard menyumbangkan perlengkapan sekolah ke TK di Ankeny, Lowa, Amerika Serikat (Aaron & Sarah)

Liputan6.com, Jakarta - Aaron Rinard dan Sarah Rinard menyumbangkan perlengkapan sekolah untuk menghormati kematian anak mereka, Caleb, yang hampir berumur 7 bulan ketika meninggal pada September 2012.

“Setiap tahun pada hari ulang tahunnya dan hari kematiannya, kami pergi makan dan meninggalkan tip yang besar atau membayar makanan seseorang,” ujar Sarah, dikutip dari Inside Edition.

Aaron dan Sarah ingin melakukan sesuatu untuk mengingat anaknya tiap tahun. Tahun ini, Caleb akan memulai taman kanak-kanak dan mereka menginginkan sesuatu yang istimewa untuk menghormatinya. Oleh karena itu, mereka menyumbangkan berbagai keperluan, yaitu pensil, buku catatan, tas ransel, dan barang lainnya ke taman kanak-kanak di Ankeny, Lowa, Amerika Serikat.

Pada hari pertama sekolah, Aaron dan Sarah, bersama adik Caleb, Andrew (3), berjalan kaki menuju TK yang akan mereka datangi sambil membawa barang-barang di tiga kotak besar. Mereka menempuh rute yang mereka inginkan jika Caleb masih hidup. Mereka ingin perjalanan tersebut menjadi kenangan untuk Caleb.

“Kami ingin melakukan sesuatu yang positif daripada menjadikannya hari yang menyedihkan untuk dikenang. Kami memikirkan hal-hal yang akan kami lakukan dengannya. Kami akan melakukannya dan membuatnya berhasil,” uajr Aaron.

Mereka mengatakan bahwa ketika berjalan, mereka merasakan beragam emosi. Namun, mereka senang karena anak-anak lain bisa mendapatkan keuntungan dari tindakan mereka.

“Sangat menyedihkan mengetahui bahwa kami harus memegang tangan Caleb dan bertanya-tanya hari seperti apa yang akan didapatkannya atau siapa guru yang akan mengajarnya. Kami bersyukur bisa menjadi bagian dari kegembiraan hari pertama masuk sekolah,” tutur mereka.

"Taman kanak-kanak adalah salah satu dari hal yang saya pikirkan, kami akan segera melakukannya. Harus meninggalkan gedung tersebut tanpa memiliki anak disana, adalah sesuatu yang sedih," ucap Sarah sambil menitikan air mata, dikutip dari Des Moines Register.

Keluarga besar dan teman-teman dari pasangan suami-istri ini memuji tindakan pasangan suami istri itu. Mereka mengatakan bahwa ini adalah ide yang bagus untuk mengingat Caleb.

Penulis: 

Meidiana Triani

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya