Liputan6.com, Jakarta Hal-hal lazim pada zaman dahulu bisa menjadi aneh jika diterapkan pada masa kini ini. Mungkin sebagian orang menganggap hal-hal berikut ini tidak biasa dan dapat membuat kita geleng-geleng kepala.
Baca Juga
Advertisement
Tapi sebenarnya para leluhur kita justru mengembangkan hal ini sebagai bagian dari budaya dalam masyarakat. Berikut ini merupakan sejumlah hal yang lazim terjadi pada zaman dahulu, melansir Bright Side, Minggu (5/10/2017).
1. Alarm Hidup
Zaman dahulu benar ada orang yang berprofesi membangunkan orang. Sebelum jam alarm dibuat, profesi ini dimulai pada pertengahan abad ke-18 sampai dengan tahun 1950-an.
Pekerjaan yang mereka lakukan biasanya mengetuk jendela klien mereka dengan tongkat atau menggunakan mainan penembak kacang-kacangan. Untuk melaksanakan pekerjaan ini biasanya mereka tidak tertidur semalaman.
2. Gaun untuk Anak Laki-Laki
Pada abad ke-16 sampai dengan tahun 1920, sudah menjadi hal yang lazim untuk anak laki-laki berusia empat sampai dengan delapan tahun mengenakan dress. Alasannya, karena biaya pembuatan baju yang terbilang mahal pada saat itu. Sehingga mereka terkadang juga mengenakan pakaian milik saudari mereka. Selain itu, kebiasaan ini juga kerap diterapkan dalam keluarga kerajaan.
3. Chopin
Chopin merupakan jenis sepatu yang digunakan oleh wanita pada abad ke-15 sampai dengan abad ke-17. Mereka juga kerap dikenal sebagai zoccoli dan pianelle. Bentuk dari sepatu tersebut sengaja dibuat dengan hak tinggi. Ketinggian hak dapat mencapi 20-50 cm. Tujuannya untuk menghindari pakaian terkena lumpur dan kotoran. Apalagi pada saat itu kotoran manusia kerap dibuang di jalanan.
4. Tingkat Kebersihan
Banyak negara pada abad pertengahan percaya, bahwa air merupakan sumber penyakit kepada manusia. Oleh karena itu, mereka jarang membersihkan tubuh mereka. Bahkan, mereka juga percaya hewan seperti kutu dianggap sebagai 'mutiara dari tuhan'. Menurut catatan sejarah, Ratu Isabella I dari Spanyol merasa bangga bahwa dirinya hanya pernah membersihkan tubuh dua kali dalam seumur hidupnya, yakni pada saat ia lahir dan di hari pernikahannya.
5. Foto Setelah Mati
Ada kebiasaan di mana masayrakat di abad ke-19 berfoto dengan keluarga mereka yang telah wafat. Cara ini dikenal sebaga cara untuk mengawetkan ingatan dan kenangan terhadap anggota keluarga yang terlebih duhulu meninggal. Agar jenazah terlihat hidup dalam foto, mereka merias jenazah dan menggunakan pakian yang bagus. Jenazah keluarga juga dibuat duduk atau bergaya sealami mungkin.
6. Produk Kecantikan dan Obat dari Bahan Berbahaya
Â
Banyak orang percaya bahwa radiasi dari zat radioaktif, dianggap sebagai fenomena yang positif di awal abad ke- 20. Oleh karena itu, dalam produk kecantikan, makanan dan minuman sudah menjadi hal lazim ditemukan zat radium dan thorium.
Selain zat radioaktif, kandungan berbahaya dari heroin juga pernah digunakan dalam obat batuk. Heroin kerap digunakan sebagai alternatif dari morpin dan dijual bebas di toko farmasi. Bahkan, banyak anjuran bisa dikonsumsi untuk anak-anak. Karena dampak berbahaya dari heroin, akhirnya penggunaan bahan tersebut dihentikan pada tahun 1924.
Advertisement
7. Merokok di Pesawat
Di dalam pesawat biasanya terdapat aturan ketat yang harus dituruti para penumpang untuk menjaga keselamatan mereka. Salah satu larangannya biasanya termasuk untuk merokok. Akan tetapi, pada 50 atau 60 tahun yang lalu larangan seperti merokok sebenarnya diizinkan di dalam pesawat.
8. Mesin Mandi
Saat di laut biasanya kita langsung saja menerjang ombak dan bermain air. Namun, hal tersebut tidak lazim dilakukan pada abad ke-18 sampai dengan 19. Untuk bermain ke dalam air, mereka terlebih dahulu masuk ke dalam mesin mandi.
Bentuk dari mesin tersebut seperti pondok kecil di pantai untuk orang berganti baju. Sama halnya seperti itu tapi, mesin ini dapat dibawa seperti dalam gerobak kuda. Tujuan mesin ini ialah untuk menghindari orang mengintip saat bermain di laut.
9. Batu Jadi Kertas Toilet
Karena kertas toilet belum ditemukan, banyak orang zaman dahulu menggunakan banyak hal untuk membersihkan bokong mereka setelah buang air besar. Mulai dari daun, bongkahan jangung, serabut kelapa dan sampai dengan batu. Orang-orang Yunani Kuno telah terbiasa untuk menggunakan batu atau kerikil sebagai kertas toilet.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: