Liputan6.com, Jakarta Zombi atau mayat hidup ternyata bukan hanya di film-film saja. Di dunia nyata ada zombi juga, namun bukan zombi manusia seperti di film yang kita tonton.
Zombinya adalah serangga yang menjadi korban dari jamur parasit. Jamur ini membunuh serangga yang dihinggapinya dan perlahan membunuh serangga tersebut. Kemudian jamur ini bisa mengendalikan korbannya.
Advertisement
Baca Juga
Jamur parasit dari jenis Ophiocordyceps menggunakan semut untuk menyelesaikan siklus hidupnya dengan mengubahnya menjadi zombie. Awal mula, semut terinfeksi saat dia memakan makanan yang sudah terinfeksi jamur ini.
Kemudian setelah memakannya, jamur dengan cepat menginfeksi dan menyebar ke seluruh tubuhnya serta mengambil alih sistem sarafnya. Parasit ini memaksa semut untuk memanjat pohon, di mana ia akan diam di bagian bawah daun atau ranting hingga mati. Parasit kemudian menumbuhkan jamur yang bertunas dari kepala korban untuk melepaskan spora sehingga serangga lain bisa terinfeksi.
Peneliti dari Penn State University menjelaskan bahwa jamur menyerang serat otot di seluruh tubuh serangga, hal ini memungkinkannya mengendalikan perilaku inangnya meskiupun tidak mengambil alih otaknya. Para peneliti membuat gambar 3D untuk memvisualisasikan dan memahami pergerakan jamur di dalam semut.
Mereka kemudian menggunakan algoritma AI dan mesin untuk mempelajari gambar dan menemukan bahwa parasit tersebut telah menyebar ke seluruh tubuh semut. Sel jamur membentuk jaringan sehingga bisa mengendalikan perilaku semut.
Â
Serangga yang Terinfeksi Akan Dikendalikan Jamur Ini
"Biasanya perilaku hewan dikendalikan oleh otak yang mengirimkan sinyal ke otot, namun hasil penelitian kami menunjukkan bahwa parasit mengendalikan perilaku inang tanpa mengganggu otaknya," kata David Hughes, penulis studi tersebut.
Hughes melanjutkan "Hampir seperti dalang menarik senar untuk menggerakan wayangnya, jamur mengendalikan otot semut untuk memanipulasi kaki dan rahang bawah inangnya."
"Kami berhipotesis bahwa jamur itu membiarkan otaknya sehingga inangnya bisa merasakan detik-detik kematiannya. Tapi kita perlu melakukan penelitian tambahan untuk mengetahui peran otak dan seberapa besar pengendalian jamur di dalamnya, "Hughes menambahkan.
Bagaimana cara mengarahkan semut ke daun masih merupakan misteri yang belum terpecahkan, namun penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa jamur tersebut mungkin menggunakan cairan kimia untuk mengubah otak serangga.
Â
Advertisement
Cairan Kimia yang Dihasilkan Jamur Membuat Serangga Tak Berdaya
Charissa de Bekker, seorang ahli biologi molekuler mengatakan, "Kami mengambil empat spesies semut yang hasilnya menunjukkan bahwa masing-masing serangga mengandung ribuan bahan kimia, bahkan sebagian besar bahan kimia tersebut belum diketahui."
Dengan data referensi, peneliti dapat mengidentifikasi senyawa mana yang diproduksi oleh parasit tersebut. Setelah diteliti jamur tersebut menciptakan cairan unik untuk setiap spesies.
Jadi serangga yang terkena jamur ini dikendalikan bukan melalui otak, tapi secara langsung melalui otot-ototnya, seperti boneka. Serangga kemudian dipaksa untuk merayap ke daun dan menunggu ajalnya. Sementara batang pelepas spora tumbuh dari tubuhnya.
Â
Penulis
Reza Sugiharto
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: