Liputan6.com, Jakarta - Kadangkala untuk memecahkan misteri dari peradaban ratusan tahun lalu dibutuhkan banyak data, observasi serta dokumen. Namun, tak selalu artefak dan sisa-sisa pustaka sejarah bisa dipecahkan secara langsung.
Baca Juga
Advertisement
Sehingga artefak sejak peradaban di masa lampau masih menimbulkan teka-teki hingga saat ini. Berikut lima artefak yang masih menjadi misteri, melansir Mirror, Rabu (21/2/2018).
1. Pigura bersegi dua belas dari peradaban Romawi
Biasa disebut dengan Roman Dodecahedrons atau Perunggu pigura bersegi dua belas. Pigura tersebut biasa ditemukan dalam wilayah peninggalan peradaban Romawi.
Meski kerap digunakan pada zamannya, namun para sejarawan tak pernah menemukan dokumen apapun yang merujuk pada fungsi dari artefak tersebut. Hingga saat ini belum pernah ada yang tahu kegunaan dari figura perunggu tersebut. Hingga menimbulakan perdebatan dari para tim peneliti.
Ada yang menduga kuat bahwa benda tersebut digunakan untuk tujuan navigasi. Selain itu, ada pula yang menyebutkan bahwa figura berbentuk dua belas segi digunakan untuk menaruh lilin, dadu atau sebuah maninan.
Salah satu sumber lain juga menyebutkan bahwa ide pembuatan dodecahedron sebagai alat pengukut yang digunakan untuk astronomi. Sehingga dapat menyetahui dan menentukan tanggal tanam gandum yang optimal di musim dingin.
Ada juga anggapan lain yang menyebutkan bahwa benda tersebut digunakan untuk memgukur sudut dari terpaan cahaya matahari. Entah mana yang benar, figura itu masih menjadi misteri.
2. Manuskrip Voynich
Ditemukan sejak tahun 1912, namun manuskrip Voynich terkenal sulit untuk dipecahkan. Dalam buku tersebut terdapat tulisan tangan yang berisikan bahasa yang tidak dikenal serta kode-kode yang diilustrasikan dengan gambar tumbuhan, wanita telanjang hingga simbol aneh.
Sejumlah analis dan pemecah kode ternama dari Perang Dunia I dan II yang terlibat untuk memecahkan manuskrip tersebut, ternyata tak bisa berbuat banyak mengungkapkan makna di baliknya.
Meski demikian, sejak Desember 2011, Viekko Latvala dari Finlandia mengaku punya kemampuan yang bisa memecahkan kode pada buku tersebut.
Latvala merasa yakin bahwa tulisan dalam manuskrip yang diduga sebagai bahasa alien itu merupakan campuran dari bahasa Spanyol dan Italia.
Selain itu, ada juga dialek Babilonia langka yang membuat penulisnya menciptakan kosakatanya sendiri dalam bukunya.
Latvala menyebutkan bahwa buku itu berisi kitab herbolog, sains dan medis serta ramalan. Tulisan itu tak bisa dipecahkan manusia normal karena bahasa tersebut dianggap sebagai bahasa kenabian.
Advertisement
3. Patung Kepala di Pulau Paskah
Tersebarnya kepala besar di Pulau Paskah disebut dengan Moai. Para sejarawan dibuat bingung dengan adanya kode-kode yang tertulis di belakang patung kepala tersebut.
Diduga kuat bahwa patung kepala itu diukir oleh orang-orang suku Rapa Nui pada tahun 1250 hingga 1500. Jumlah ukiran yang dibuat oleh mereka diperkirakan mencapai 887 patung dalam pulau tersebut.
Banyak orang percaya bahwa kode dalam patung jika berhasil dipecahkan dapat memberikan kaitan dan gambaran sejarah tentang peradaban kuno pada pulau tersebut.
4. The Codex Gigas
Naskah kuno itu dikenal dengan kitab iblis atau setan. Di dalamnya terdapat banyak gambaran tentang penciptaan iblis dan perjalanan seorang iblis dengan biarawan.
Manuskrip tersebut diperkirakan dibuat pada abad ke-13, di sebuah biara asal Podlažice, Bohemia (Republik Ceko). Naskah tersebut mecapai 91 sentimeter serta 320 halaman, hanya saja asal usul penulisnya hingga kini belum diketahui.
Namun, ada anggapan kuat bahwa buku itu dibuat oleh seorang biarawan yang mendapatkan hukuman mati. Untuk itu, sang biarawan meminta tolong kepada iblis untuk membantunya.
Meski asal usul buku itu tak jelas untuk tujuan apa, tapi banyak orang percaya bahwa naskah kuno tersebut dapat membawa malapetaka dan penyakit kepda orang yang memilikinya.
Advertisement
5. Stonehenge
Sebagai salah satu artefak terkenal dari Inggris hingga saat ini, Stonehenge masih menyimpan misteri dan perdebatan dari para ahli mengenai eksistensinya.
Tak ada yang pernah tahu mengapa tumpukan batu itu ditempatkan di sana. Apalagi batuan tersebut ternyata dipindahkan ke Salisbury pada lima ribu tahun lalu.
Ada dugaan sejumlah batuan dibawa dari wilayah barat Wales yang berjarak 140 mil dan lainnya dibawa dari Malborough Downs yang mencapai 20 mil.
Teori yang beredar menungkapkan bahwa situs tersebut merupakan sebuah pemakaman, pengadillan raja, kuil para penyihir serta sebagai alat penghitungan astronomi.
Mana yang benar di antara sejumlah hal tersebut, sampai saat ini masih membuat bingung para sejarawan