Liputan6.com, Jakarta - Setelah berjuang di bangku kuliah dan menyelesaikan skripsi dengan baik, momen wisuda tentu paling ditunggu-tunggu banyak mahasiswa. Itu menjadi salah satu momen paling berharga, di mana para orang tua ikut hadir dalam perayaan membahagiakan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Namun, itu tidak dirasakan mahasiswa bernama Erni Susanti. Di momen wisudanya yang berlangsung 9 Oktober 2019, ia merasa haru karena tidak didampingi orangtuanya lantaran sudah lebih dulu meninggal.
Melalui akun Facebook-nya, Erni bercerita bahwa almarhum ibunya meninggal sejak 16 0ktober 2018. Sedangkan ayahnya sudah lebih dulu meninggal sejak 11 tahun lalu.
Curhatannya tersebut nyatanya mampu menarik perhatian warganet. Kisah Erni bahkan menjadi perbincangan viral di jejaring sosial. Banyak warganet bahkan memberikan semangat untuk Erni, serta menuturkan doa untuk kedua orangtuanya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Perjuangan untuk Kuliah
Dalam unggahannya, Erni menuliskan bahwa saat itu ibunya hanya memiliki uang sebanyak Rp 4 juta. Uang itu pun nantinya akan digunakan untuk membayar sewa rumah, bayar listrik dan keperluan lainnya. Tapi, saat itu ia bersikukuh untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Ia sebenarnya mendapat kebebasan untuk melanjutkan kuliah, namun ibunya tidak bisa menanggung biaya selama kuliah karena hanya mendapat penghasilan dari berjualan lontong sayur. Pada saat itu ia memutuskan untuk mendaftar kuliah, dan uang yang tersisa tinggal 500 ribu.
"Yauda sana kalau ada duitnya. Orang kau kok yang pegang duit. Aku gak tau menau,” kata ibunya dalam keterangan yang ditulis Erni.
Ia berusaha untuk selalu mendapatkan beasiswa meskipun tidak pernah full, tapi minimal dapat meringankan pembayaran yang harus dikeluarkan.
Terbukti pada 9 Oktober 2019, Erni dapat menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah, meskipun pada saat wisuda kedua orangtuanya tidak bisa menyaksikan momen bahagia tersebut.
Advertisement
Baju yang Digunakan Saat Wisuda
Selanjutnya ia menceritakan bahwa ibunya kerap kali menanyakan kapan ia akan wisuda, padahal saat itu ia masih menginjak semester dua.
Pada semester 4 pun ibunya kembali menanyakan hal yang sama, dan saat itu ia menjawab bahwa akan di wisuda sebentar lagi. Mendengar jawaban tersebut, ibunya langsung mengajaknya membeli baju yang akan mereka gunakan pada saat wisuda nanti.
Namun, takdir berkata lain. Ibunya menghebuskan nafas terakhirnya pada 16 Oktober 2018, sebelum Erni di wisuda.
Doa dan Semangat dari Warganet
Curhatan Erni tersebut sontak menarik perhatian warganet. Ia bahkan mendapat banyak doa dan dukungan dari warganet. Tidak sedikit yang merasa terinspirasi dengan kisah tersebut, beberapa juga memberikan dukungan untuk Erni.
“Aku terharu, semoga aku bisa seperti dia,” tulis akun Lika Devi Pratiwi.
“Masyaallah semoga mbanya sukses, menginspirasi banyak orang dan semoga orangtua mbanya yang sudah meninggal husnus khotimah amin,” sahut akun Arsin Msi Kebumen.
Penulis:
Natania Longdong
Universitas Esa Unggul
Advertisement