Liputan6.com, Jakarta - Di zaman yang semakin canggih, setiap individu kini beralih menggunakan aplikasi ojek online atau ojol untuk memudahkan setiap perjalanan. Selain untuk mengantar seseorang ke tempat tujuan, aplikasi ojol juga memberikan kemudahan untuk mengirim barang dan dokumen dengan menggunakan jasa driver ojol.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Biasanya, untuk mengirim barang ke tempat tujuan, para customer hanya mengirimkan dokumen serta beberapa barang lainnya yang masih terbilang wajar dan tidak melebihi kapasitas yang sudah ditentukan pihak perusahaan ojek online tersebut.
Namun, baru-baru ini beredar foto yang memperlihatkan seorang driver ojol sedang membawa barang-barang pesanan customer yang dinilai melebihi kapasitas.
Foto-foto tersebut diunggah akun Twitter @danidancow. Ia mengunggah beberapa gambar pengemudi ojol dengan menyertakan tulisan, “Customers who have brains but not have hearts."
customers who have brains but not have hearts pic.twitter.com/8Z9NzQhkXF
— Dani (@danidancow) December 1, 2019
Twit tersebut pun mendapatkan banyak respons warganet. Banyak dari mereka menilai bahwa beberapa customer pengguna aplikasi ojol tidak menghiraukan keselamatan orang lain, terutama keselamatan pengemudi ojek online tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Viral
Twit yang diunggah pada 1 Desember 2019, ini pun menjadi perbincangan viral warganet. Hinggka kini, unggahan tersebut bahkan berhasil disukai sebanyak 18 ribu pengguna Twitter dan dibagikan sebanyak 27 ribu.
Advertisement
Meminta Penjelasan Perusahaan Ojek Online
Berkat unggahan tersebut, banyak dari warganet berusaha untuk menandai perusahaan ojek online agar dapat memberikan sistem yang tidak merugikan pihak pengendara ojek online.
“Dear @gojekindonesia ini bisa ga sih dibuat disistemnya klo driver cancel krna over capacity trs nanti drivernya juga harus upload foto barangnya waktu cancel biar pihak gojek ga main suspend aja, ini jg bahaya loh buat drivernya. Bukannya go send ada maks berat sama volumenya ya?” tulis seorang warganet.
“Halo @gojekindonesia @GrabID, ada mekanisme perlindungan driver ga sih dari kelakuan sampah customer semacem ini?” kata warganet lainnya.
Respon Warganet
Reaksi yang diberikan warganet pun beragam. Beberapa dari mereka cukup menyayangkan perilaku customer yang memberikan barang-barang yang melebihi kapasitas Namun, ada pula yang menilai bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya kesalahan customer.
“Permisi ini bukan murni kesalahan customer sih, saya driver dan selagi bisa saya angkut juga saya angkut barang-barang besar gini, driver tidak terpaksa sama sekali, kadang karena customer sadar barang yang kita bawa melebihi kapasitas ongkosnya bisa sampe 3x lipat,” tulis akun @bukanpengedar.
“Customer adalah raja, raja mana yang tak memiliki modal, bisa menyewa kereta kuda tapi cuma nyewa kudanya doing. Ga habis pikir keselamatan mereka bagaimana? Customer itu kdg2 otaknya, entahlah,” tulis salah satu warganet.
“Lagian kaga ada otak orang mesen gosend buat anter barang kek gini, kelewat pelit!!!! Kalo miskin gaosah belanja,” sahut akun lainnya.
“Gobox udah ganti goblock,” tambah lainnya.
“Kasian tp lucu yang bawa pintu mobil,” sahut akun lainnya.
Penulis:
Natania Longdong
Universitas Esa Unggul
Advertisement