Dicari Relawan untuk Diinfeksi Virus Corona, Bakal Dapat Imbalan Rp 65 Juta

Peneliti Inggris sedang mencari 24 orang sukarelawan untuk diinfeksikan Virus Corona guna menemukan vaksinnya.

oleh Camelia diperbarui 12 Mar 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 17:00 WIB
[Fimela] Ilustrasi laboratorium
Ilustrasi Corona Virus | unsplash.com/@anikolleshi

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran Virus Corona COVID-19 yang kian meluas membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai pandemi. Bagaimana tidak, hingga Rabu (11/3/2020) telah terkonfirmasi lebih dari 118 ribu kasus Virus Corona di lebih dari 110 negara dan wilayah. Sedikitnya 4.291 orang pun telah meninggal dunia.

Para peneliti masih terus bekerja keras untuk menemukan vaksin dari pandemi ini. Seperti yang sedang dilakukan oleh para peneliti di Inggris.

Melansir dari Daily Star, Kamis (12/3/2020), peneliti Inggris sedang mencari 24 orang sukarelawan untuk diinfeksikan Virus Corona guna menemukan vaksinnya. Sukarelawan tersebut akan dibayar sebesar £3,500 atau setara dengan Rp 65 juta.

Penelitian ini dilakukan oleh perusahaan Hvivo penggerak laboratorium Queen Mary BioEnterprises Innovation Centre di Whitechapel, London Selatan. Nantinya sukarelawan tersebut akan disuntikkan COVID-19 dan harus tinggal dalam karantina di sebuah laboratorium di wilayah Selatan London.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diisolasi selama dua pekan

[Fimela] Corona
Ilustrasi Virus Corona atau COVID-19 | unsplash.com/@thedotter

Para sukarelawan akan diisolasi dalam karantina selama dua pekan dan tak bisa melakukan aktivitas di luar hingga melakukan kontak dengan orang lain atau pasien sesungguhnya. Para medis juga akan mengenakan pakaian dan perlengkapan selayaknya menangani pasien terinfeksi COVID-19 sungguhan.

Namun, sebelum melakukan penelitian ini Hvivo harus mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Kesehatan Inggris.

Nantinya jika vaksin berhasil ditemukan, hadiah yang diterima oleh perusahaan tersebut senilai 1.6 Miliar Pound lebih besar dari yang pernah didapatkan oleh Sanofi ketika menemukan vaksin flu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya