Jadi Perdebatan, Media China Klaim Batik Sebagai Kerajinan Tradisionalnya

Hal tersebut bermula dari sebuah video yang dibagikan media China ini melalui akun Twitter @XHNews.

oleh Putu Elmira diperbarui 13 Jul 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 21:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Seluruh masyarakat Indonesia tentu mengenal batik sebagai warisan budaya. Namun baru-baru ini heboh pernyataan sebuah media di China yang mengklaim bahwa batik merupakan bagian dari kerajinan di sana.

Media China, Xinhua News, menyampaikan bahwa batik merupakan kerajinan tradisional yang dimiliki Negeri Tirai Bambu.

Hal tersebut bermula dari sebuah video yang dibagikan media China ini melalui akun Twitter @XHNews. Video berdurasi 49 detik yang diunggah pada Minggu (12/7/2020) itu menampilkan perajin tengah dalam proses pembuatan batik.

"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China," tulis media tersebut dalam kolom keterangan.

"Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern. #AmazingChina," lanjut keterangan itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tuai beragam komentar warganet Indonesia

Simposium Kain Tradisional ASEAN 2019
Pengrajin tengah membatik di Wastra Expo Simposium Kain Tradisional ASEAN 2019 di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, 5 November 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Sejak dibagikan, unggahan tersebut telah di-retweet lebih dari dua ribu kali dan disukai lebih dari seribu kali. Video itu sontak membuat heboh warganet Indonesia yang membanjiri kolom komentar.

"Batik diambil dari bahasa Jawa 'ambatik' yang artinya ditandai dengan bintik-bintik atau titik-titik. Jadilah negara dengan kebanggaan, tidak hanya disalin dan mengklaim properti bangsa lain," tulis akun KikiNmaKecilku

Ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia

Tempat Wisata di Kota Solo
Ilustrasi Membatik / Sumber: Wikimedia

"Batik berasal dari Jawa Indonesia dan tersebar di seluruh Asia termasuk India dan China tidak memelintir seni ini seolah-olah berasal dari China. Itu dari zaman kuno DITIRU oleh China," jelas akun srinidhi24.

Sementara, Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan dimasukkannya dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Hal ini berdasarkan sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 2 Oktober 2009.

Sejak itu, 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Batik telah menjadi kain yang memiliki nilai historis dan batik jadi salah satu identitas andalan Indonesia di mata dunia.

Direvisi

Ilustrasi Batik Perdamaian
Ilustrasi Batik Perdamaian (Foto: Yayasan Tjanting Batik Nusantara)

Namun, diduga setelah mendapat kritik dari warganet dan juga pihak Kementerian Luar Negeri RI, tulisan tersebut direvisi dengan menyebutkan bahwa kata "Batik" memang berasal dari Indonesia. 

"The ancient Chinese handicraft of wax printing is highly skilled and time consuming. The craft is also known as batik, a word with Indonesian origin that refers to a wax-resist dyeing technique practiced in many parts of the world. Thanks to @Kemlu_RI," tulis akun tersebut lagi, merevisi tulisan sebelumnya. 

Pihak Kementerian Luar Negeri RI kemungkinan juga terlibat dalam proses revisi ini lantaran akun tersebut turut menyebutkan nama akun @Kemlu_RI.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya