Liputan6.com, Filipina - Seorang pria di Filipina, tak menyangka insiden penusukan yang dialaminya lebih dari setahun lalu masih meninggalkan potongan pisau di tubuhnya.
Kent Ryan Tomau menjadi sasaran penusukan saat dalam perjalanan kembali dari pekerjaannya di Kota Kidapawan, Filipina, pada Januari 2020.
Advertisement
Baca Juga
Petugas medis yang merawatnya ketika itu, diduga hanya menjahit lukanya dan memberinya obat penghilang rasa sakit. Mereka tampaknya meninggalkan pisau yang patah bersarang di dadanya.
Kent pun tidak menyadari hal itu sampai dia menjalani pemeriksaan kesehatan untuk pekerjaan barunya pada 23 Maret 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pisau Bersarang di Samping Tulang Rusuk
Melansir dari India Times, Senin (29/3/2021), hasil rontgen menunjukkan pisau masih bersarang di tubuhnya di samping tulang rusuk, beberapa inci dari paru-paru yang terkena tusukan.
Kini, Kent meminta dokter yang menanganinya untuk mengeluarkan pisau sepanjang empat inci itu dalam tubuhnya. Sebab, dengan pisau yang masih bersarang di tubuhnya, dia tidak bisa mulai bekerja sebagai penambang, karena bosnya menganggap itu tidak aman.
“Para dokter tidak memeriksa luka saya dengan benar tahun lalu, jadi saya yakin mereka sebagian bersalah atas apa yang terjadi. Mereka harus memperbaikinya,” kata Kent seperti mengutip dari LADbible.
Advertisement
Tidak Dilakukan Bedah
Ketika di rumah sakit, dia mengklaim luka-lukanya hanya dijahit untuk menghentikan darah yang keluar. Dia kemudian diberi obat penghilang rasa sakit dan disuruh pulang.
“Rasa sakitnya tidak parah bahkan untuk pergi ke dokter. Saya hanya menunggu sampai rasa sakitnya hilang. Sekarang saya lega karena saya tahu masalah sebenarnya,” tambahnya.
Minta Dokter Bertanggung Jawab
Namun, hingga kini dia tidak memiliki rencana untuk mengambil tindakan apa pun terhadap rumah sakit yang menanganinya.
Dia hanya ingin para dokter memperbaiki masalah yang dialaminya, karena dia tidak mampu membiayai operasi tersebut.
Advertisement