Patut Dicoba, 4 Cara Mengatasi Emosi Saat Puasa Ramadhan

Bukan hanya tahan haus dan lapar, berpuasa juga harus menahan hawa nafsu, termasuk amarah.

oleh Ulya Kaltsum diperbarui 19 Apr 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 13:00 WIB
Membandingkanmu dengan Orang Lain
Ilustrasi Perasaan Kesal Credit: pexels.com/Moore

Liputan6.com, Jakarta - Puasa bukan hanya menahan rasa haus dan lapar saja, namun juga harus mampu menahan hawa nafsu, termasuk emosi atau rasa marah.

Meski tak dapat membatalkan puasa, marah dapat mengurangi kualitas ibadah sekaligus pahala kita di sisi Allah SWT. Pasalnya, salah satu esensi berpuasa adalah dapat menjaga emosi.

Sebaiknya, kita dapat mengendalikan rasa amarah agar ibadah puasa berjalan maksimal. Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan ketika emosi atau amarah muncul saat berpuasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Wudhu dan shalat

Tata Cara Wudhu dan Bacaannya
Tata Cara Wudhu dan Bacaannya (Sumber: Pixabay)

Cara pertama yang dapat dilakukan saat amarah menghampiri adalah berwudhu lalu sholat. Berwudhu dapat menenangkan dan memadamkan api kemarahan di hati agar tak meledak hingga melukai diri sendiri atau orang lain.

Selain itu, wudhu akan membuat tubuh dan hati menjadi suci kembali. Setelah wudhu, Anda dapat melakukan shalat sunnah untuk memadamkan hati yang sedang panas dan berapi-api.

Sebuah hadits mengatakan bahwa amarah merupakan bara api yang berada pada hati manusia, kemudian ketika seseorang marah maka akan terlihat kedua mata berwarna merah dan urat-urat di leher menjadi tegang.

Oleh karena itu, siapa pun yang sedang merasakan atau mendapatkan hal tersebut hendaklah orang yang sedang marah menempelkan pipinya dengan sujud.


2. Istirahat

[Bintang] 17 Rahasia dari Bahasa Tubuh yang Penting untuk Kamu Ketahui
Menarik napas panjang = menenangkan diri. | via: portlandtherapycenter.com

Napas Anda akan menjadi lebih dangkal dan lebih cepat ketika sedang marah. Sebaliknya, tarik napas dalam-dalam dari hidung kemudian tahan napas. Saat menahan napas, biarkan perut mengembang terisi udara.

Biarkan perut mengembang karena menahan napas di dada justru akan membuat kita sesak napas. Selanjutnya, hembuskan napas sampai habis melalui mulut. Lakukan langkah-langkah tersebut secara bertahap mulai dari hitungan 3-4-3, 5-6-5, dan seterusnya selama lima kali berturut-turut.


3. Pergi jalan-jalan

jalan kaki
Ilustrasi Jalan Kaki. (Sumber: Pixabay)

Olahraga dapat membantu menenangkan saraf Anda dan mengurangi amarah. Jalan-jalan, bersepeda, atau bermain bola dapat Anda lakukan saat sedang merasa kesal atau pun marah terhadap sesuatu. Hal ini membuat anggota tubuh dan pikiran Anda terpompa dengan baik.


4. Menulis jurnal

Penulis
Ilustrasi Penulis (sumber: unsplash)

Ketika kita mulai merasa kesal dan marah terhadap sesuatu, kita bisa mengontrol amarah tersebut dengan melepaskannya melalui menulis.

Diketahui, menulis merupakan salah satu terapi psikologis yang dapat dilakukan secara mandiri dan mampu mengeluarkan emosi-emosi yang tersembunyi.

Anda dapat menulis mengenai tiga hal, yakni pikiran, perasaan, dan harapan. Kemudian, tulislah lebih dari 20 kalimat yang mengungkapkan ketiga hal tersebut. Semakin banyak seseorang menulis, ia akan lebih mengungkapkan apa yang benar-benar ada dalam dirinya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya