Liputan6.com, Jakarta - Puasa bukan hanya menahan rasa haus dan lapar saja, namun juga harus mampu menahan hawa nafsu, termasuk emosi atau rasa marah.
Meski tak dapat membatalkan puasa, marah dapat mengurangi kualitas ibadah sekaligus pahala kita di sisi Allah SWT. Pasalnya, salah satu esensi berpuasa adalah dapat menjaga emosi.
Advertisement
Baca Juga
Sebaiknya, kita dapat mengendalikan rasa amarah agar ibadah puasa berjalan maksimal. Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan ketika emosi atau amarah muncul saat berpuasa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Wudhu dan shalat
Cara pertama yang dapat dilakukan saat amarah menghampiri adalah berwudhu lalu sholat. Berwudhu dapat menenangkan dan memadamkan api kemarahan di hati agar tak meledak hingga melukai diri sendiri atau orang lain.
Selain itu, wudhu akan membuat tubuh dan hati menjadi suci kembali. Setelah wudhu, Anda dapat melakukan shalat sunnah untuk memadamkan hati yang sedang panas dan berapi-api.
Sebuah hadits mengatakan bahwa amarah merupakan bara api yang berada pada hati manusia, kemudian ketika seseorang marah maka akan terlihat kedua mata berwarna merah dan urat-urat di leher menjadi tegang.
Oleh karena itu, siapa pun yang sedang merasakan atau mendapatkan hal tersebut hendaklah orang yang sedang marah menempelkan pipinya dengan sujud.
Advertisement
2. Istirahat
Napas Anda akan menjadi lebih dangkal dan lebih cepat ketika sedang marah. Sebaliknya, tarik napas dalam-dalam dari hidung kemudian tahan napas. Saat menahan napas, biarkan perut mengembang terisi udara.
Biarkan perut mengembang karena menahan napas di dada justru akan membuat kita sesak napas. Selanjutnya, hembuskan napas sampai habis melalui mulut. Lakukan langkah-langkah tersebut secara bertahap mulai dari hitungan 3-4-3, 5-6-5, dan seterusnya selama lima kali berturut-turut.
3. Pergi jalan-jalan
Olahraga dapat membantu menenangkan saraf Anda dan mengurangi amarah. Jalan-jalan, bersepeda, atau bermain bola dapat Anda lakukan saat sedang merasa kesal atau pun marah terhadap sesuatu. Hal ini membuat anggota tubuh dan pikiran Anda terpompa dengan baik.
Advertisement
4. Menulis jurnal
Ketika kita mulai merasa kesal dan marah terhadap sesuatu, kita bisa mengontrol amarah tersebut dengan melepaskannya melalui menulis.
Diketahui, menulis merupakan salah satu terapi psikologis yang dapat dilakukan secara mandiri dan mampu mengeluarkan emosi-emosi yang tersembunyi.
Anda dapat menulis mengenai tiga hal, yakni pikiran, perasaan, dan harapan. Kemudian, tulislah lebih dari 20 kalimat yang mengungkapkan ketiga hal tersebut. Semakin banyak seseorang menulis, ia akan lebih mengungkapkan apa yang benar-benar ada dalam dirinya.