Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya Indonesia, negara-negara di seluruh dunia juga memiliki cara tersendiri untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan karunia bagi umat Muslim. Selama satu bulan penuh umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan penuh suka cita dan kegembiraan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, bukan hanya beribadah, umat Muslim di Tanah Air dan berbagai negara juga memiliki tradisi unik yang dilakukan saat Ramadhan. Apa saja tradisi tersebut?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 tradisi unik umat muslim saat menyambut bulan Ramadhan di berbagai negara.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:
1. Turki
Turki terkenal sebagai salah stau negara muslim yang terkenal di dunia. Dengan warisan yang menonjol dari Kekaisaran Ottoman, budaya Turki sangat erat kaitannya dengan budaya Islam. Ada banyak tradisi Ramadhan yang unik di Turki dan masih bertahan hingga hari ini, termasuk cara membangunkan sahur.
Turki memiliki cara unik dalam membangunkan sahur. Sebelum sahur dimulai, drumer akan berbaris di jalanan untuk membangunkan orang dari tidurnya.
Tradisi ini berasal dari era Kekaisaran Ottoman. Pasalnya, tak ada jam weker pada zaman itu sehingga para penabuh bertugas untuk membangunkan orang untuk sahur.
Advertisement
2. Mesir
Mesir merupakan negara yang terkenal dengan sejarahnya yang kaya. Sejak zaman Firaun, khalifah Islam, hingga era modern, Mesir dikenal sebagai negara budaya terkemuka di dunia. Karenanya, budaya Islam di Mesir kerap menginspirasi tradisi perayaan Ramadhan di negara lain.
Salah satu tradisi Ramadhan yang paling terkenal adalah Fanous atau lentera dekoratif Mesir. Umat Muslim telah menjaga tradisi ini dengan baik sejak zaman Kekhalifahan Fatimiyah, lentera dianggap sebagai simbolis selama bulan Ramadhan. Bagi mereka, lampion-lampion ini melambangkan keceriaan dan kebahagiaan umat Islam selama Ramadhan.
3. India
Seheriwalas merupakan tradisi Muslim yang masih bertahan hingga saat ini di India. Selama bulan Ramadhan, warga di India akan berjalan-jalan di kota pada pagi hari sambil meneriakkan nama Allah dan Nabi untuk membangungkan sahur umat Muslim.
Mereka mulai berkeliling sejak pukul 2.30 pagi dan membawa tongkat untuk mengetuk pintu dan dinding rumah. Bagi sebagian besar seheriwalas, tradisi tersebut telah diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga. Meski jumlah mereka berkurang, praktik tersebut masih lazim di Old Delhi.
Advertisement
4. Roma, Italia
Selama beraba-abad, umat Muslim di Roma yang berasal dari Kekaisaran Ottoman, mengumumkan awal dan akhir puasa dengan lagu-lagu tradisional.
Selama bulan Ramadhan, mereka akan berbaris di jalan-jalan memainkan lodra dan drum silinder dua ujung buatan rumah yang dilapisi kulit domba dan kambing. Keluarga Muslim sering mengundang mereka ke rumah mereka untuk memainkan lagu balada tradisional saat berbuka puasa.