Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya kesehatan fisik yang bergantung pada pola makan Anda. Rupanya, setiap makanan yang Anda konsumsi juga berpengaruh pada kesehatan mental Anda.
Baca Juga
Advertisement
Terutama bagi kaum hawa, penting untuk menjalankan pola makan yang sehat demi kesehatan mentalnya. Sebagaimana yang diungkapkan dalam penelitian Journal of Personalized Medicine pada 19 Mei 2021, kebanyakan wanita di atas 30 tahun berupaya menjalankan diet sehat untuk mencegah kecemasan, depresi, dan kesusahan.
Melansir dari Insider, berikut alasan mengapa kesehatan mental wanita lebih buruk dibandingkan pria ketika makan junk food. Penasaran? Ini alasannya.Â
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Studi penelitiannya
Peneliti dari Binghamton University, New York melakukan penelitiannya pada 322 wanita dan 322 pria yang berusia 30 tahun atau lebih.Â
Di dalam proyeknya, peneliti menggunakan survei sebagai instrumennya dalam mengamati kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan pola suasana hati mereka.
Hasil temuannya menemukan bahwa makanan seperti kacang-kacangan, ikan, dan sayuran hijau lebih mungkin disantap suasana hati positif.
Sementara, makanan cepat saji dan kebiasaan melewatkan sarapan sering dikaitkan pada suasana hati yang buruk.
Lebih lagi, bagi makanan seperti keripik dan makanan menjadi menu utama yang secara cepat meningkatkan gula darah.Â
Advertisement
Wanita lebih riskan terkena gangguan mental
Efek dari kebiasaan buruk tersebut rupanya lebih dominan dialami oleh para perempuan dibandingkan pria.Â
Menurut Lina Begdache, asisten profesor studi kesehatan dan kebugaran di Universitas Binghamton menjelaskan pola makan yang tidak sehat menyebabkan tingkat tekanan mental lebih tinggi pada wanita.
Hal ini memungkinkan orang yang bahagia lebih cenderung membuat pilihan yang lebih sehat, sementara orang yang cemas atau depresi cenderung mencari kenyaman dengan memakan makanan yang tidak sehat.Â
Lalu, bagaimana solusinya?
Demi mengurangi efek samping yang ditimbulkan, olahraga menjadi solusi Anda untuk mempertahankan kesehatan psikologis yang jadi efeknya.
Sehingga efek-efek yag dikhawatirkan bisa teratasi dengan mencari kesibukan dibandingkan hanya berdiam diri.Â
Â
Advertisement