Liputan6.com, Jakarta Program ICStar Hackathon 2021 yang diselenggarakan oleh PT Orbit Nasional Edukasi (ONE Indonesia) akan berlangsung selama lebih dari delapan bulan. Program ini diawali dengan proses registrasi online dari bulan Maret-Mei, berlanjut dengan filtering atau seleksi di bulan Juni, pelatihan di bulan Juli, workshop di bulan Agustus-September, dan Final Showcase di bulan Oktober.
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak lebih dari 500 kandidat telah mendaftar Program ICStar Hackathon 2021 ini. Semuanya berasal dari lebih dari 100 universitas di Indonesia dan Malaysia. Melalui proses seleksi awal berupa tes tertulis dan wawancara, kandidat mengerucut menjadi 66 orang.
“ICStar Hackathon 2021 sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini kita akan berkolaborasi dengan industri dan universitas dari Malaysia," kata Marcino Waas, Project Manager ICStar Hackathon 2021 sekaligus CEO ONE Indonesia.
Use case yang dikerjakan oleh 22 tim
Acara Kick-off pada 19 Juli lalu dihadiri oleh partisipan ICStar Hackathon 2021 dan perwakilan dari industri partner serta universitas. Beberapa di antaranya perwakilan dari IFT Group, Indosat Ooredoo, Learning Vista, BCA, TVExtract, Eksad, IDstar Group, Adira Finance, UiPath, Telkom University, Universitas Sanata Dharma dan ICCN.
Kick-off ini merupakan acara pembukaan ICStar Hackathon secara resmi dan diikuti oleh pembagian use case industri (IDStar, Indosat, Adira, Eksad, BCA, dan Learning Vista). Use case ini nantinya akan dikerjakan oleh 66 orang yang tergabung dalam 22 tim, di mana setiap tim terdiri dari 3 orang.
"Dalam hackathon ini, kami sebagai industri akan memperoleh solusi praktis dan mendapat kesempatan untuk melihat langsung bagaimana para talenta berkarya menciptakan solusi yang aplikatif bagi perusahaan, khususnya perusahaan kami yang mengandalkan teknologi sebagai kunci keberhasilan," ujar Erwin Muniruzaman, Senior Vice President-Head of Strategic Reward and HR Operations Indosat Ooredoo.
Advertisement
Total hadiah RP 200 Juta untuk tim pemenang
Program ICStar Hackathon 2021 sendiri merupakan sebuah ajang kompetisi yang menggabungkan perlombaan, pelatihan, sekaligus perekrutan untuk generasi muda di Indonesia, khususnya mahasiswa dan fresh graduates. Program ini diadakan untuk menjembatani universitas dan industri dengan memanfaatkan tren teknologi terkini dalam RPA (Robotic Process Automation) sebagai pusat topik kompetisi.
"Dengan menerapkan RPA, kita bisa mempercepat proses transaksi operasional, menghindari kesalahan human error, dan yang paling penting yaitu perhitungan kuantitatif jadi lebih jelas," papar Awal Diyananda, Head of HCGA Share Service Adira Finance.
Robotic Process Automation (RPA) di sini bukanlah robot secara fisik, melainkan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu menyederhanakan pekerjaan manusia yang bersifat repetitif. RPA mampu meniru aktivitas manusia dengan tingkat akurasi dan kecepatan yang hampir mencapai 100%.
Tahun ini, ICStar Hackathon menggabungkan kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia untuk lebih meningkatkan daya saing dan level kompetisi. Total hadiah yang telah disediakan mencapai Rp 200 juta untuk satu tim pemenang. Serta sebanyak 66 partisipan nantinya akan direkrut oleh beberapa perusahaan partisipan.