Liputan6.com, Jakarta UNESCO menetapkan batik Indonesia, sebagai ‘Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity’ pada tanggal 2 Oktober 2009. Sejak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober, dikenal sebagai hari batik nasional.
Baca Juga
Advertisement
Tidak mau ketinggalan, puluhan pelajar yang tergabung dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sheffield, turut merayakan hari batik nasional ini dengan berfoto di depan gedung-gedung penting di kota Sheffield. Hujan rintik dan suhu 10 derajat Celsius musim gugur di Inggris, tidak menyurutkan antusiasme pelajar Indonesia di kota Sheffield. Mereka menggunakan batik yang dibawa dari Indonesia.
Tidak hanya tahun ini, tahun-tahun sebelumnya juga mayoritas PPI di seluruh dunia merayakan hari batik nasional dengan berfoto di depan gedung-gedung penting di kota mereka. Kegiatan ini tentu mengundang ketertarikan warga sekitar.
Beberapa pejalan kaki yang lewat menanyakan pakaian apa yang digunakan oleh para pelajar yang sedang berfoto tersebut, bahkan memuji motif batik yang menurut mereka unik dan indah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Arti batik bagi pelajar Indonesia di luar negeri
Christ Billy, salah satu mahasiswa PhD di University of Sheffield mengungkapkan arti penting hari batik nasional.
“Merayakan Hari Batik Nasional merupakan bentuk pengakuan bahwa Batik adalah warisan kebudayaan asli Indonesia. Walaupun saat ini kami sedang melanjutkan studi di Inggris, kami tetap membawa dan menggunakan Batik sebagai pengingat budaya dan asal muasal kami, Tanah Air Indonesia,” ucap Billy.
Advertisement
Membatik di Sheffield University Management School
Selain menggunakan batik, PPI juga mempromosikan batik dalam bentuk kegiatan lain. Dedi Sutarma, mahasiswa PhD di Chemistry Department, The University of Sheffield menyatakan bahwa mereka secara rutin menyelenggarakan acara tahunan membuat batik di Give it a go event di the University of Sheffield.
Kegiatan ini disambut antusias, terlihat dari banyaknya mahasiswa dari berbagai negara yang mendaftar untuk bisa belajar membatik di kegiatan Give it a go ini.
“Semoga batik bisa terus dikenal di dunia internasional dan meningkat terus jumlah ekspornya ke luar negeri,” pungkas Dedi.
Penulis:
Dian Mayasari
Mahasiswa PhD di Sheffield University Management School