Ahli Ungkap 4 Gejala Long Covid yang Paling Umum

Dr Janet Diaz, Lead, Clinical Management WHE di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa ada tiga gejala pasca Covid-19 yang lazim.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 12 Mar 2022, 12:04 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2022, 12:04 WIB
Faktor Kelelahan
Ilustrasi Kelelahan Credit: pexels.com/Ron

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi bukan hanya perjuangan kita melawan virus yang terus berlanjut, tapi juga kita memiliki tantangan yang lebih menakutkan dengan menghadapi kondisi pasca Covid atau dikenal sebagai long Covid.

Orang-orang telah menghadapi sejumlah komplikasi bahkan setelah sembuh dari infeksi. Dengan bertambahnya jumlah kasus terkait Covid-19 yang berkepanjangan, terbukti bahwa Covid-19 tidak menyayangkan organ tubuh apa pun dan meninggalkan jejaknya di ekosistem biologis yang muncul bahkan berbulan-bulan dan bertahun-tahun kemudian.

Dr Janet Diaz, Lead, Clinical Management WHE di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa ada tiga gejala pasca Covid-19 yang lazim. 

“Ada tiga gejala umum dari kondisi pasca-Covid, di antaranya kelelahan, sesak napas atau kesulitan bernapas dan disfungsi kognitif,” ucap Dr Diaz, seperti melansir dari Times India, Sabtu (12/3/2022).

“Tapi ini baru tiga, sebenarnya ada lebih dari 200 gejala yang dijelaskan dalam literatur dari pasien yang pernah atau memiliki pasca-Covid-19,” tambahnya.

Berikut beberapa gejala long Covid paling umum yang perlu Anda waspadai.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

1. Kelelahan

Lelah - Vania
Ilustrasi Lelah/https://unsplash.com/Ephraim Mayrena

Pasca Covid banyak individu yang mengalami kelelahan. Kelelahan adalah respons normal tubuh saat melawan infeksi virus. Kondisi ini bertahan pada individu selama berminggu-minggu. 

Para ahli mengatakan bahwa kelelahan adalah gejala yang cukup umum ditemukan pada semua pasien yang pulih dari Covid.

 

2. Sesak napas

Sesak Napas
Ilustrasi Sesak Napas Credit: unsplash.com/Laura

“Apakah Anda lebih terbatas? Katakanlah Anda dulu berlari satu mil, apakah sekarang Anda tidak merasa mampu berlari selama itu karena Anda merasa sesak napas?,” kata Dr Diaz.

Anda harus melihat apa status fungsional Anda sebelumnya dan bagaimana Anda mendapatkan jika Anda merasa kesulitan bernapas.

Sesak napas atau terengah-engah dengan aktivitas fisik yang minim merupakan hal yang biasa terjadi pada orang yang telah terinfeksi Covid.

 

 

3. Disfungsi kognitif

Adanya Gangguan Sinkronisasi Informasi Pada Otak
Ilustrasi Gangguan Sinkronisasi Informasi Pada Otak Credit: pexels.com/pixabay

Covid mempengaruhi fungsi normal otak. “Itu adalah istilah yang bagus dari apa yang biasa disebut sebagai kabut otak. Itu berarti orang-orang mengalami amsalah dengan perhatian mereka, mengalami masalah dengan konsentrasi, mengalami masalah dengan daya ingat atau ingatan, sulit tidur dan masalah dengan eksekutif berfungsi,” kata Dr Diaz. 

Covid bahkan telah merusak fungsi kognitif pada banyak individu.

 

4. Gejala kardiovaskular

Saturasi Oksigen
Ilustrasi Penyakit Jantung Credit: unsplash.com/Emily

Pakar tersebut juga membahas salah satu dampak terpenting dan serius dari Covid yang berkaitan dengan kesehatan jantung. 

“Gejala kardiovaskular bisa muncul dengan cara yang berbeda. Mereka bisa muncul sebagai sesak napas, saya sudah menggambarkan sesak napas, mereka bisa hadir sebagai jantung berdebar,” kata pakar WHO.

“Jantung Anda berdetak kencang atau yang kita sebut aritmia dan gejala jantung lainnya bisa muncul sebagai infark miokard,” lanjutnya.

Sebuah laporan baru-baru ini yang mengamati individu terinfeksi Covid-19, dan laporan itu ditindaklanjuti setahun setelahnya.

“Laporan tersebut keluar dari kohort di Amerika Serikat, dan mereka menemukan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Komplikasi dalam kohort tersebut digambarkan telah mengalami stroke, infakr miokard akut, yang berarti serangan jantung atau penyebab lain dari trombosis atau  pembekuan darah dan termasuk kematian,” tambahnya. 

Mereka melaporkan peningkatan risiko kematian dalam satu tahun setelah Covdi-19. Jadi, kesehatan jantung pasca Covid-19 tidak boleh diabaikan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya