Fakta atau Mitos, Lihat Orang Menguap Bisa Nular?

Menguap merupakan salah satu ciri bahwa kamu sedang mengantuk. Katanya, menguap bisa menular saat kamu melihat orang lain melakukan hal yang sama, benarkah? Berikut penjelasannya.

oleh Haya Aulia diperbarui 22 Okt 2022, 19:09 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2022, 19:09 WIB
[Fimela] Menguap
Menguap | unsplash.com

 

Liputan6.com, Jakarta - Rasa kantuk dapat membuat seseorang menguap dan menjadi bentuk reaksi tubuh. Menguap tidak terjadi saat bangun tidur saja, terkadang gerakan ini bisa terjadi sebelum kamu tertidur dan terlelap di malam hari.

Bahkan, di siang bolong pun kamu bisa saja tiba-tiba menguap dan mengeluarkan air mata setelahnya. Pernahkah kalian melihat seseorang yang sedang menguap? Apa reaksi yang terjadi pada dirimu?

Sebagian orang pasti pernah langsung ikut menguap saat melihat kejadian ini. Lalu, berpikir bahwa menguap menular.

Dikutip dari website sebuah rumah sakit di RS, Houston Methodist, Sabtu (22/10/2022), para ahli membagi kategori menguap ke dalam dua jenis, yakni menguap yang terjadi dengan sendirinya dan menguap yang terjadi setelah melihat orang lain menguap.

Faktanya, menguap ternyata dapat membantu mengatur suhu otak, membangunkan diri dari tidur, membawa oksigen ke dalam aliran darah dan menjaga jaringan paru-paru agar tetap lemas.

Kemungkinan yang terjadi saat orang lain menguap dan menular kepada kamu, karena menguap ini menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja kognitif, serta kewaspadaan diri terhadap orang lain.

Dilansir PBS, sebuah studi menyebutkan, kemungkinan orang akan menguap meningkat hingga 6 kali lipat setelah melihat orang lain menguap.

Ahli saraf di Universitas Georgetown James Giordano mengatakan, penularan menguap mungkin terkait dengan fenomena yang disebut sebagai pencerminan sosial.

"Pencerminan soal adalah fenomena di mana organisme meniru tindakan orang lain. Perilaku lain yang termasuk dalam kategori ini, seperti menggaruk, menyilangkan kaki, atau tertawa," kata Giordano.

Ia menyebut, perilaku ini dapat dikaitkan dengan mirror neuron yang ada di otak.

 

Effect Yawn Challenge dan Faktanya

Ilustrasi menguap/mengantuk bisa menularkan virus COVID-19
Ilustrasi menguap/mengantuk. Image by Sammy-Williams from Pixabay

Fenomena menguap menular bahkan sempat menjadi sebuah tantangan atau challenge di TikTok. Challenge ini cukup ramai beberapa waktu lalu dengan keterangan "Yawn effect."

Efek ini semacam tantangan untuk membuktikan apakah menguap menular atau tidak. Saat mencoba efek ini, pengguna diberi beberapa foto orang yang sedang menguap dan harus menahannya selama beberapa detik.

Efek ini dijadikan tantang oleh sejumlah pengguna akun Tiktok hingga muncul di For You Page (FYP) TikTok. Pemilik akun @budakpakdirman ikut meramaikan challenge ini dan mendapat beberapa komentar dari sesama pengguna Tiktok.

Dirinya mulai menguap di detik ke 09.80 saat mengikut tantangan ini, sampai menulis caption berisikan “Nular cuy."

Unggahan dengan tanda likes lebih dari 200 ribu ini mendapat perhatian beberapa akun yang menghiasi kolom komentarnya.

“Nular woi,” tulis akun @clumsygurl05.

“Eh iya malah nguap demi apa,” kata @n0oturfav00rite.

 

Warganet Buktikan Menguap Itu Menular di TikTok

Ilustrasi menguap.
Ilustrasi menguap. Photo copyright by Freepik

Pengguna lain pun merasakan hal serupa hingga ada akun yang memberikan edukasi terkait fenomena ini melalui kolom komentar. 

“Tiba-tiba ngantuk,” ujar @diraaaaayaaa.

Ada akun yang menjelaskan dan memberi edukasi terkait fenomena satu ini melalui kolom komentar.

“Kenapa bisa begitu? Mirror neuron system, di mana sistem saraf membuat kita untuk melakukan tindakan yang sama terhadap apa yang kita lihat,” jelas @apajsih.

Lantas, apa itu mirror neuron system?

Dilansir Science Direct, mirror neuron system adalah sekumpulan neuron kortikal yang memungkinkan seseorang untuk memahami maksud dari tindakan orang lain melalui pengamatan yang dialaminya saat itu.

Penyebab Orang Tiba-tiba Menguap

Ulah Kocak Warganet Isengi Foto Gadis yang Menguap
Ulah Kocak Warganet Isengi Foto Gadis yang Menguap

Kajian teori yang paling mendukung mengapa seseorang menguap adalah pengaturan suhu di otak manusia. Tidak semua kejadian menguap disebabkan oleh rasa kantuk.

Dilansir dari Healthline, orang akan lebih jarang menguap ketika musim dingin. Jika suhu otak terlalu jauh dari batas normal, dengan menghirup udara otak dapat menyesuaikan dan membantu mendinginkannya.

Inilah yang menjadi alasan mengapa nguap bisa mengatur suhu otak. Selain itu, ada penyebab seseorang sering menguap, di antaranya rasa bosan karena tidak melakukan hal apa pun.

Dalam kondisi seperti ini, otak tidak terangsang untuk melakukan kegiatan, sehingga mulai melambat. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan suhu pada otak dan orang akan menguap di saat bosan dan berdiam diri saja.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya