Liputan6.com, Jakarta - Pasca kejadian yang merenggut sekitar 154 nyawa dalam tragedi Halloween Itaewon di Korea Selatan pada Sabtu, (29/10/22) polisi kemudian melakukan olah TKP dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar tempat perayaan berlangsung.
Dilansir dari laman Yonhap pada Senin, (31/10/22), pihak kepolisian Korea Selatan telah menerima sejumlah laporan saksi dan rekaman kamera keamanan.
Baca Juga
"Kami akan menyelidiki bukti rekaman yang ada dan akan menganalisis penyebab dari kecelakaan massal tersebut," kata seorang pejabat tinggi kepolisian.
Advertisement
Saat kejadian, massa diketahui tengah berkumpul dan berkerumun di gang sempit yang curam sekitar Itaewon pada Sabtu kemarin untuk merayakan hari halloween di kawasan tersebut.
Namun nahas, perayaan yang seharusnya menyenangkan itu harus menjadi sebuah bencana ketika lebih dari 100 ribu orang berkerumun dan membuat ruang gerak menjadi terbatas, sehingga menyebabkan 154 orang tewas, dan 149 lainnya cedera, serta 33 di antaranya alami luka serius.
"Kami telah membentuk tim investigasi khusus beranggotakan 475 orang dan sedang memeriksa dengan cermat keadaan kecelakaan itu dengan menyelidiki saksi mata dan menganalisis rekaman video CCTV," Nam Gu-jun, kepala Kantor Investigasi Nasional pada Senin (31/10/22).
Wawancara Saksi Mata
Tim investigasi yang telah dibentuk oleh pihak kepolisian berhasil mewawancarai 44 saksi mata hari Minggu dan telah mengamankan 52 buah rekaman kamera pengintai di 42 tempat di sekitar lokasi kejadian.
Pihak kepolisian diketahui juga telah memeriksa video yang diunggah oleh para saksi di situs media sosial.
Nam Gu Jun mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada tindakan yang dikenai tuntutan pidana yang terdeteksi.
Advertisement
Tuduhan Penyebab Kerusuhan
Ketika ditanya mengenai massa yang secara spontan melakukan aksi dorong-dorongan dan mengakibatkan kerusuhan, Nam Gu Jun selaku kepala Kantor Investigasi Nasional menanggapi pernyataan tersebut.
"Saksi memberikan keterangan yang berbeda, dan kami akan memeriksa keadaan lebih lanjut," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Nam Gu Jun juga mengatakan,"Pelaksanaan tindakan autopsi sementara juga tidak begitu diperlukan dalam kasus ini, karena belum ada pihak keluarga yang meminta untuk melakukan tindakan tersebut.".
Tindakan Tegas dari Kepolisian
Nam juga mengatakan bahwa dirinya bersumpah untuk menangani dengan tegas pencemaran nama baik yang ditujukan kepada para korban atas kebocoran informasi pribadi korban.
Dia juga telah memerintahkan polisi setempat untuk menyelidiki enam unggahan online tentang kecelakaan itu.
"Kami akan secara aktif mempertimbangkan untuk memulai penyelidikan atas komentar jahat dan fitnah, dan penyebaran informasi pribadi korban bahkan sebelum pengaduan diajukan," tambahnya.
Advertisement