Mengenal Motherhood Imposter Syndrome dan Penyebabnya, Jadi Momok Para Ibu

Menjadi seorang ibu memiliki tantangan tersendiri. Termasuk Anda perlu berhati-hati terhadap motherhood imposter syndrome ini.

oleh Edelweis Lararenjana diperbarui 29 Jan 2025, 12:03 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 11:59 WIB
Ilustrasi Ibu dan Anak
Ilustrasi Ibu dan Anak (Image by PublicDomainPictures from Pixabay)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang ibu, terutama bagi yang pertama kali mengalaminya, sering kali menimbulkan perasaan bahagia sekaligus cemas. Anda menyadari bahwa saat ini, Tuhan memberikan Anda dan pasangan tanggung jawab besar untuk merawat manusia lain.

Meskipun sebelumnya Anda sudah mempelajari berbagai buku tentang bayi dan pengasuhan anak serta mencari informasi mengenai peran ibu, semua itu terkadang terasa belum cukup. Terlebih jika Anda mengira insting keibuan akan datang secara alami setelah melahirkan, karena kenyataannya, hal itu bisa saja tidak muncul sama sekali.

Perasaan cemas dan tidak percaya diri ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Motherhood Imposter Syndrome, yakni sindrom impostor yang sering dialami oleh ibu-ibu baru. Sayangnya, masih banyak ibu yang belum menyadari adanya sindrom ini. Beberapa mungkin memilih untuk menyangkal dan enggan mengakui jika mereka mengalaminya.

Padahal, sangat sulit untuk merasa sepenuhnya siap ketika memikul tanggung jawab sebagai orang tua. Mentalitas yang merasa Anda bukan ibu yang cukup baik sering disebut oleh para ahli sebagai Motherhood Imposter Syndrome. Fenomena ini sangat umum, namun jarang dibahas, dan bisa membuat Anda meragukan kemampuan dalam pola asuh. Bahkan, jika pikiran-pikiran negatif sudah mulai menguasai, akan sangat sulit untuk menghilangkannya.

Karena itu, Kiana Shelton, LCSW, dari Mindpath Health menjelaskan tentang Motherhood Imposter Syndrome dan bagaimana cara mengenalinya. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

Pengertian dan Ciri-ciri Motherhood Imposter Syndrome

Hari Anak Nasional: Belajar Jadi Ibu yang Pengertian
Peringati Hari Anak Nasional dengan mencoba belajar jadi ibu yang pengertian melalui pola asuh mindful parenting. (Ilustrasi: Pexels.com/Pixabay)... Selengkapnya

Secara sederhana, Motherhood Imposter Syndrome merupakan sebuah keyakinan apapun yang sudah Anda lakukan sebagai ibu, tidak akan pernah cukup bagi sang anak. Pengidap sindrom ini biasanya akan menyakini bahwa segala sesuatu yang sudah dilakukan akan selalu salah, hingga akhirnya muncul perasaan tidak layak menjadi seorang ibu.

Dikutip dari Psychology Today, sebanyak 25%-30% ibu berisiko mengalami Motherhood Imposter Syndrome. Angka tersebut diprediksi meningkat setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan ibu. 

Meskipun tidak ada orang tua yang sempurna, mereka yang memiliki kondisi ini memiliki perasaan ragu dan tidak mampu dalam mengasuh anak. Ini dapat terwujud dalam berbagai ciri, termasuk:

  • Sering membicarakan diri secara negatif
  • Terlalu perfeksionis
  • Sulit untuk meminta bantuan orang lain
  • Mengalami insomnia atau sulit tidur
  • Merasa terisolasi dengan dunia luar
  • Terus-terusan merasa gagal
  • Mengalami kecemasan secara konstan

Seorang ibu yang mengalami sindrom ini, seringkali tidak memiliki kepercayaan diri pada kemampuan mereka dalam hal menjadi orang tua. Padahal, mereka sendiri sudah mengupayakan keterampilan dan pengalaman di masa lalu dalam mengasuh anak. Dengan demikian, mereka selalu merasa bersalah telah menjadi ibu yang tidak kompeten bagi sang anak.

Penyebab Motherhood Imposter Syndrome

Ibu dan Anak
Ilustrasi/copyright pixabay.com... Selengkapnya

Motherhood Imposter Syndrome sering terjadi ketika para ibu sedang menghadapi tantangan baru atau sulit, termasuk ketika menjadi seorang ibu. Kiana Shelton mengatakan bahwa kondisi tersebut dapat terjadi oleh siapapun. Terlepas dari ras, status sosial ekonomi, atau seberapa banyak dukungan yang mungkin ibu miliki dalam lingkungan sekitar. Namun, ia mengatakan ibu-ibu yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang berprestasi atau introvert lebih mungkin mengalami sindrom ini daripada ibu-ibu yang lain.

Sementara itu, Sabrina Romanoff, PhD, seseorang yang memiliki spesialisasi dalam transisi kehidupan mengungkapkan bahwa sindrom ini umum di antara ibu yang baru pertama kali melahirkan, wanita yang belum terpapar pada realitas keibuan, dan sebaliknya memiliki ekspektasi yang lebih ideal tentang seperti apa pengalaman itu nantinya.

Bahkan jika Anda tidak merasakan Motherhood Imposter Syndrome sebelumnya, kemungkinan bisa muncul juga di kemudian hari. Penyebabnya bisa jadi karena Anda akan membandingkan kebiasaan mengasuh Anda dengan ibu lain pada komunitas tempat Anda bergabung. Lalu saat mengecek media sosial, di mana Anda akan melihat ibu lain seperti memiliki anak paling sempurna atau terlihat seperti "ibu super".

Cara Mengatasi Motherhood Imposter Syndrome

Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilustrasi ibu menyusui. (dok. Unsplash.com/sickhews)... Selengkapnya

Lalu bagaimana cara mengatasi Motherhood Imposter Syndrome ini? Langkah pertama untuk mengatasi sindom ini adalah dengan mengenali tanda-tandanya pada diri Anda. Setelah Anda dapat mengidentifikasi keraguan pada diri, kemudian berusahalah untuk mengakui perasaan tersebut. 

Shelton merekomendasikan untuk menemukan tempat yang aman dalam memproses pikiran Anda. Baik dengan bertemu ibu-ibu lain yang dipercaya atau konsultasi dengan terapis. Gunakan komunitas dan lingkungan yang Anda miliki supaya mengingatkan diri sendiri agar dapat merayakan perayaan dan pencapaian yang sudah dilakukan.

Anda dapat memulai dari yang kecil dengan membuat daftar tiga hal baik yang sudah dilakukan setiap malam sebelum tidur. Melakukan hal itu akan membantu membangun kepercayaan diri untuk mengenali kekuatan Anda dan menciptakan pola pikir yang lebih sehat.

Selanjutnya yang bisa dilakukan adalah berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain. Salah satu cara untuk mengakhiri kebiasaan negatif ini adalah dengan berhenti mengikuti orang-orang di media sosial yang bisa menimbulkan rasa ragu dalam diri Anda.

Infografis Ciri-ciri Ibu rumah tangga Punya Masalah Kesehatan Mental
Infografis Ciri-ciri Ibu rumah tangga Punya Masalah Kesehatan Mental.... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya