Liputan6.com, Jakarta - Bulan Muharram menjadi salah satu bulan paling istimewa dalam kalender Islam. Di momen ini, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah seperti berpuasa.
Ada dua puasa sunah utama yang bisa dilakukan saat bulan Muharram, yakni puasa Tasua dan puasa Asyura. Puasa Tasua dilaksanakan setiap tanggal 9 Muharram. Semestara puasa Asyura setiap 10 Muharram.
Namun, selain memperbanyak amal ibadah, masyarakat di berbagai daerah di Tanah Air memiliki tradisi khusus setiap 10 Muharram tiba.
Advertisement
Umat muslim di Banjar, Kalimantan Selatan misalnya. Mereka biasanya merayakan momen Tahun Baru Islam dengan membuat makanan khusus yakni bubur asyura.
Bubur asyura merupakan bubur beras yang dimasak dengan air santan dan berbagai macam jenis sayuran. Bubur ini akan dimasak bersama oleh para warga, untuk kemudian akan dibagikan ke masjid maupun warga sekitar.
Jika penasaran bagaimana cara membuatnya, berikut resep bubur asyura khas Banjar yang muncul setiap 10 Muharram.
Bahan-bahannya:
- 3 cup beras putih
- 500 ml santan cair
- 300 g daging ayam
- Air secukupnya
- Garam, gula, lada dan kaldu bubuk secukupnya
Sayuran (bisa disesuaikan sendiri):
- 1/2 buah bawang bombay
- 1 buah wortel
- 1 genggam bayam
- 1 buah jagung manis
- 1 lembar kubis
- 1 batang daun bawang
- 1 batang seledri
Bumbu halus:
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 4 butir kemiri
- 1 ruas kunyit
- 1 ruas jahe
- 1/2 sdt ketumbar bubuk
- 1/2 sdt merica bubuk
- 1/2 sdm bumbu kare (bisa diganti jintan, adas, kapulaga, pala secukupnya)
- Garam, gula dan kaldu jamur secukupnya
Bumbu utuh:
- 2 batang serai
- 2 lembar daun salam
- 1 batang kayu manis (5-7 cm)
Cara membuat bubur asyura
Cara membuatnya:
1. Pertama-tama potong-potong kecil daging ayam, cuci bersih lalu lumuri dengan jeruk nipis. Diamkan selama 15 menit lalu bilas bersih.
2. Salnjutnya, cuci beras lalu masukkan ke dalam panci bersama air agak banyak, masak sambil sesekali diaduk agar matang merata. Bisa juga menggunakan penanak nasi untuk membuat bubur.Cincang kecil semua sayuran, sisihkan.
3. Sementara menunggu, tumis bawang bombay hingga harum, masukkan bumbu halus, tumis hingga harum.
4. Lalu masukkan ayam, tumis bersama bumbu hingga ayam berubah warna. Tuang santan dan air secukupnya. Masukkan garam, gula, lada dan kaldu bubuk secukupnya, aduk rata lalu masak ayam selama 20 menit.
5. Masukkan sayuran, masak lagi selama 15 menit. Jika sudah matang, angkat.
6. Jika nasi sudah matang, masukkan ayam beserta sayuran. Aduk rata, masak bersama hingga rasanya menyatu. Tes rasa, jika sudah pas, angkat.
7. Sajikan bubur asyura untuk perayaan Tahun Baru Islam dengan topping telur rebus, taburan bawang goreng dan kerupuk.
Advertisement
Sejarah Tradisi Penyajian Bubur Asyura Setiap 10 Muharram
Dilansir dari berbagai sumber, dihikayatkan, bahwa tatkala perahu Nabi Nuh AS. sudah berlabuh (siap digunakan) pada hari ‘asyuro, beliau berkata kepada kaumnya: "Kumpulkanlah semua perbekalan yang ada pada diri kalian!”.
Lalu beliau menghampiri (mereka) dan berkata: “(ambillah) kacang fuul (semacam kedelai) ini sekepal, dan ‘adas (biji-bijian) ini sekepal, dan ini dengan beras, dan ini dengan gandum dan ini dengan jelai (sejenis tumbuhan yang bijinya/buahnya keras dibuat tasbih)."
Kemudian Nabi Nuh berkata: "Pasaklah semua itu oleh kalian!, niscaya kalian akan senang dalam keadaan selamat."
Dari peristiwa ini maka kaum muslimin (terbiasa) memasak biji-bijian. Dan kejadian di atas merupakan praktik memasak yang pertama kali terjadi di atas muka bumi. Dan juga peristiwa itu dijadikan sebagai kebiasan setiap hari ‘asyuro. Sejak itu lah, tradisi memasak bubur asyura dilakukan oleh umat muslim di berbagai belahan dunia tak terkecuali di Indonesia.