Liputan6.com, Jakarta - Sebagai seorang penyanyi dan aktris, IU sempat mengatakan hobinya adalah membaca buku. Ia mengaku kegemaran tersebut berasal dari didikan orang tuanya ketika masih kecil. Bintang serial Hotel Del Luna itu juga beberapa kali tertangkap kamera, saat di “Hyori’s Homestay” dan terlihat sedang membaca.
“Orang tua saya tidak pernah menghukum saya jika saya melakukan kesalahan, mereka memberi saya sebuah buku tebal dan menyuruh saya membacanya,” kata IU.
Baca Juga
NewJeans hingga IU Sediakan Makanan untuk Pendemo yang Menuntut Yoon Suk Yeol Mundur dari Kursi Presiden
Top 3 Berita Hari Ini: Harga Jam Tangan Miftah Maulana Tembus Rp500 Juta, Disorot di Tengah Kontroversi Hina Penjual Es Teh
Saat IU Tak Sadar Penata Gayanya Terjebak di Balik Gaunnya di Konser Tur Dunia HEREH
Oleh karena itu, IU mulai senang membaca berbagai buku tentang mata pelajaran, mulai sastra hingga humaniora. Sampai saat ini, IU terus melakukan kebiasaan membacanya di waktu luang dan mengikuti kisah novel kesukaannya.
Advertisement
Melansir laman Soompi pada Rabu (13/12/2023), inilah 5 novel pilihan IU yang menjadi buku bacaannya di waktu luang.
1. “Demian” oleh Hermann Hesse
Novel ini mengikuti kehidupan Emil Sinclair, seorang anak laki-laki yang hidup di keluarga pelajar dan religius. Rumahnya penuh kehangatan, namun berbeda dengan wilayah sebrangnya yang digambarkan sebagai dunia kotor dan penuh dosa.
Suatu hari, ia didatangi oleh Franz Kromer, berandalan yang lebih tua darinya. Sinclair menceritakan kisah palsu tentang aksi heroiknya dalam mencuri apel. Namun, kebohongannya tersebut diketahui Franz dan membuat Sinclair terjerat dalam ancamannya.
Namun semua ancaman itu hilang ketika Sinclair bertemu Max Demian, lelaki yang sangat berbeda dengannya. Dalam novel tersebut, Demian menjadi karakter yang bisa membuat Sinclair tertarik dengan pemikiran dan diskusinya mengenal Tuhan, kisah agama, telur, dunia, dan lainnya.
Sejak Sinclair bertemu Demian, segala hal di sekitarnya terasa berbeda. Tetapi, Demian tiba-tiba menghilang dari hadapan Sinclair tanpa meninggalkan jejak. Sejak saat itu, kehidupan Sinclair mulai kacau. Ia mulai senang mabuk-mabukan bersama teman barunya di kota.
2. “Brida” oleh Paulo Coelho
Novel ini mengangkat kisah seorang gadis muda Irlandia bernama Brida. Ia seseorang yang haus akan pengetahuan dan telah lama tertarik dengan ilmu sihir.
Pencariannya membawanya ke orang-orang yang sangat bijaksana, yang mulai mengajari Brida tentang dunia spiritual. Dia bertemu dengan seorang pria bijak yang tinggal di hutan, yang mengajarinya tentang mengatasi ketakutannya dan memercayai kebaikan dunia, serta seorang wanita yang mengajarinya cara menari mengikuti musik dunia, dan cara berdoa ke bulan.
Saat Brida mencari takdirnya, dia berjuang untuk menemukan keseimbangan antara hubungannya dan keinginannya untuk menjadi penyihir. Novel yang memikat ini menggabungkan tema-tema yang akan dikenali dan dihargai oleh para penggemar Paulo Coelho—ini adalah kisah cinta, gairah, misteri, dan spiritualitas dari sang pendongeng ulung.
Advertisement
3. “Essays in Love” oleh Alain de Botton
Essays in Love adalah novel tentang dua orang muda, yang bertemu di pesawat antara London dan Paris dan dengan cepat jatuh cinta. Struktur ceritanya tidak biasa, tetapi yang membuat buku ini menarik adalah kedalaman luar biasa dalam menganalisis emosi yang terlibat dalam hubungan tersebut.
Cinta berada di bawah mikroskop filosofis. Seluruh bab dikhususkan untuk nuansa dan subteks dari tanggal awal. Bab lain membahas pertanyaan tentang bagaimana dan kapan mengatakan 'Aku cinta kamu'. Ada sebuah esai tentang betapa tidak nyamannya tidak setuju dengan selera sepatu seorang kekasih dan diskusi panjang lebar tentang peran rasa bersalah dalam cinta.
Buku ini merupakan perpaduan menarik antara novel dan non-fiksi. Seperti dalam novel, terdapat karakter dan latar realistis, namun semuanya dipadukan dengan sejumlah ide yang lebih abstrak. Buku ini telah menarik banyak pengikut di antara mereka yang baru saja jatuh cinta - atau putus dari suatu hubungan.
4. “Pavane for A Dead Princess” oleh Park Min Gyu
Korea Selatan, yang dikenal dengan negara ibu kota operasi plastik, menuntut warganya untuk memiliki wajah rupawan. Kecantikan, menjadi standar umum yang harus dimiliki setiap wanita.
Dalam novel ini, mengikuti kisah seorang wanita buruk rupa yang tiba-tiba didekati pria tampan rupawan. Bahkan, gadis tersebut tidak memiliki nama pasti. Gadis tersebut selalu memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti apakah ia tulus? Tinggal di dunia yang begitu kejam, gadis tersebut tidak pernah membiarkan pertahanan emosinya goyah.
Salah satu novel yang dibaca IU ini ditulis oleh penulis terkenal di Korea Selatan yang dihormati. Park Min Gyu dikenal dengan sebagian besar karyanya yang mampu membangun ketegangan romantis secara perlahan dan puitis. Plot ini juga dituangkannya dalam novel Pavane for A Dead Princess, yang bermula dari gadis buruk rupa tersebut sangat waspada terhadap rayuan pria tampan asing.
Pavane for a Dead Princess adalah kelas master dalam penulisan puisi dan bacaan yang menghancurkan emosional. Novel ini diperuntukkan bagi pembaca yang menyukai kritik budaya mendalam terhadap standar kecantikan di Korea Selatan. Cerita ini dibangun sebagai bentuk protes sosial. Buku ini mendorong pembaca untuk melihat lebih jauh dari “penilaian dangkal yang dibuat oleh masyarakat” ribuan tahun lalu.
Advertisement
5. “A Man Called Ove” oleh Fredrik Backman
A Man Called Ove mengisahkan seorang pria bernama Ove yang hidup sendiri di usianya ke-59 tahun. Ia memiliki sifat ketus, kaku, dan menyebalkan yang membuat tetangga kompleks membencinya.
Bagi dirinya, semua orang menyebalkan dan bodoh. Sehingga ia tidak merasa perlu beramah tamah kepada orang lain, dan cukup fokus mengurus diri sendiri. Ove memiliki rutinitas harian, yaitu berjalan mengelilingi kompleks tiap pagi untuk melihat lingkungan.
Usai melakukan rutinitasnya, pria tua itu pergi bekerja di perusahaan kereta api. Suatu hari, kepala bagian memangil dirinya dan memberi saran agar mulai mengurus pensiun karena Ove sudah terlalu tua. Namun, ia tersinggung atas perkataan kepala bagian tersebut dan marah.
Sepulangnya dari kantor, Ove menceritakan kisahnya hari ini kepada sang istri di depan nisan Sonja. Ove merasa lelah menjalani kehidupannya sebagai pria tua yang tak kunjung meninggal. Akhirnya, ia mulai membunuh dirinya sendiri menggunakan tali demi menyusul sang istri yang tewas beberapa bulan lalu.