Tanda dan Gejala Tumor Otak yang Bisa Dikenali, Pahami Sejak Dini

Tumor otak mungkin saja menjadi istilah yang sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Akan tetapi, sebagian besar orang masih belum mengenal bagaimana tanda-tanda dan gejala dari penyakit tersebut. Yuk, simak tanda dan gejala dari tumor otak!

oleh Ega Ayu Agustin diperbarui 20 Jun 2024, 14:15 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 14:15 WIB
Ilustrasi otak manusia
Ilustrasi otak manusia Credit by unsplash.com/robina weermeijer

Liputan6.com, Jakarta Tumor merupakan hasil pertumbuhan sel-sel abnormal yang disebabkan oleh ketidaknormalan dalam fungsi gen yang mengatur pertumbuhan sel. Tumor otak, di sisi lain, adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi di dalam jaringan otak.

Tumor otak dapat berupa tumor ganas, yang bersifat kanker, atau tumor non-ganas yang lebih tidak berbahaya. Tumor otak memiliki karakteristik unik di mana pertumbuhannya terbatas oleh rongga tengkorak, yang dapat menyebabkan penekanan pada jaringan otak dan munculnya gejala.

Berikut ini beberapa tanda dan gejala tumor otak dikutip dari Health.com, Kamis (20/6/2024).

Sakit Kepala

Mendadak Pusing Hingga Menyebabkan Pingsan
Ilustrasi Pusing dan Sakit Kepala Credit: pexels.com/pixabay

Tanda yang paling umum dari tumor otak adalah sakit kepala. Ini disebabkan oleh tekanan tumor pada pembuluh darah sensitif di otak. Sakit kepala yang terkait dengan tumor otak memiliki karakteristik yang berbeda dari jenis sakit kepala lainnya. Orang yang menderita tumor otak sering mengalami nyeri kepala yang kronis dan berbeda dari gejala migrain biasa.

Kepala terasa sakit terus-menerus dan bisa menjadi lebih parah saat bangun tidur di pagi hari. Selain sakit kepala, gejala lain yang sering terjadi adalah mual dan muntah.

Kejang

Penanganan Kejang Demam
Tetap tenang dan perhatikan saat anak mengalami kejang demam. (Foto: Unsplash/Vitolda Klein)

Salah satu gejala umum yang sering dialami oleh penderita tumor otak adalah kejang. Kejang terjadi karena adanya aktivitas listrik yang tidak normal di dalam otak. Ini berarti bahwa tumor bisa memicu kejang dengan menghalangi atau memberi tekanan pada jalur komunikasi di otak. Kejang yang disebabkan oleh tumor otak dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kejang umum dan kejang fokal. Kejang umum dapat memengaruhi seluruh tubuh, sementara kejang fokal cenderung lebih lokal atau terlokalisir.

Masalah Pergerakan Tubuh

Olahraga yang efektif untuk menurunkan berat badan
Jogging dan lari serupa namun berbeda. (unsplash.com/@4lexmccarthy)

Tumor otak tertentu dapat memengaruhi area tertentu di otak, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan masalah dalam pergerakan tubuh. Penderita tumor otak sering mengalami perubahan dalam gerakan, termasuk kurangnya koordinasi dan masalah keseimbangan. Selain itu, tumor otak juga dapat menyebabkan kelemahan, kelumpuhan otot, dan bahkan kehilangan sensasi fisik pada penderitanya.

Hilang Ingatan

Penyebab Amnesia atau Hilang Ingatan
Ilustrasi Hilang Ingatan Credit: pexels.com/Andrea

Penderita tumor otak sering mengalami perubahan dalam kognisi serta masalah dengan memori atau kemampuan mengingatnya. Tumor otak yang mengganggu fungsi normal otak dapat mengganggu proses pembelajaran dan penyimpanan informasi baru. Kehilangan ingatan yang sering terjadi pada penderita tumor otak cenderung bersifat sementara, terutama dalam jangka waktu pendek.

Perubahan Kepribadian

Ungkapkan Ekspresi Wajah
Latih dirimu untuk mengekspresikan berbagai emosi melalui sejumlah foto yang ditemukan dari koran, majalah, atau media sosial. (Foto: Freepik/Freepik)

Gejala lain yang dapat muncul akibat tumor otak adalah perubahan dalam kepribadian seseorang. Perubahan ini kadang disebut sebagai perubahan neuropsikiatri yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang tidak biasa bagi penderitanya. Perubahan kepribadian yang parah dapat menyebabkan halusinasi atau perilaku impulsif.

Kelelahan

Ilustrasi lelah, capek, letih, burnout
Ilustrasi lelah, capek, letih, burnout. (Photo by Hernan Sanchez on Unsplash)

Kelelahan merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh penderita tumor otak. Terdapat beberapa jenis kelelahan yang mungkin terjadi, antara lain:

1. Kelelahan fisik: ditandai dengan kurangnya energi, kelemahan otot, dan pergerakan yang lambat.

2. Kelelahan emosional: menyertakan mudah tersinggung, penurunan motivasi, dan reaksi emosional yang berlebihan.

3. Kelelahan kognitif: meliputi kesulitan dalam berkonsentrasi, tidur yang tidak teratur, dan kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang sederhana.

Perubahan Penglihatan dan Pendengaran

Kebutaan
Ilustrasi Kebutaan pada Mata Credit: freepik.com

Komplikasi pada penglihatan yang diakibatkan oleh tumor otak dapat meliputi penglihatan yang kabur, penglihatan ganda, gerakan mata yang tidak wajar, dan bahkan kehilangan penglihatan total. Sementara itu, perubahan pendengaran bisa termasuk sensasi berdenging atau bising di telinga.

Bagaimanakah Ciri-ciri Tumor Otak?

  1. Sering mual dan muntah tanpa alasan yang jelas
  2. Kesulitan berbicara
  3. Kejang atau sentakan pada tangan, lengan, kaki maupun seluruh tubuh
  4. Mengalami gangguan penglihatan.

 

Apakah Tumor Otak Itu Berbahaya?

Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan mengancam nyawa. Tumor otak memang tidak sebanyak dari tumor-tumor lainnya, walaupun tumor otak cukup jarang terjadi, namun dampaknya bisa sangat besar bagi penderitanya.

Tumor di Kepala Apakah Bisa Sembuh?

Penderita tumor otak masih bisa sembuh bila ditemukan lebih dini dan berada di stadium awal. Tumor yang bersifat jinak, terutama di stadium 1, masih bisa sembuh bila dilakukan operasi pengangkatan tumor seluruhnya.

 

 

Di Mana Letak Tumor Otak?

Sebagian besar tumor otak terletak di otak besar, tetapi dapat pula menyerang atau menyebar ke otak kecil dan batang otak. Adapun gejala yang ditimbulkan diantaranya, sakit kepala, kejang, perubahan perilaku dan kognitif, serta penurunan koordinasi tubuh.

Tumor Otak Terjadi pada Usia Berapa?

Tumor otak bisa terjadi pada remaja di bawah 15 tahun dan lansia di atas 50 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga terjadi pada orang-orang di luar usia tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya