Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental

Hasil perasan santan akan lebih banyak dan kental jika diperas dengan tepat. Ini caranya.

oleh Muhammad Ammar Dzakwan diperbarui 31 Mei 2024, 11:26 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 11:22 WIB
Ilustrasi santan kelapa
Ilustrasi santan kelapa. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Santan dikenal dengan tekstur yang kental dan memiliki cita rasa yang gurih, sehingga sering digunakan untuk mengolah makanan.        

Bahan dapur ini sendiri berasal dari parutan kelapa yang dicampur dengan air lalu diperas dan mengeluarkan sari-sari yang disebut dengan santan.

Walaupun tampak sederhana, memeras santan ternyata memiliki teknik sendiri agar hasilnya bisa kental, pekat dan banyak.

Ada satu teknik memeras santan yang sangat efektif yang dibagikan oleh kanal YouTube Koki Medok. Ia sendiri tidak memeras santan dengan air biasa, yang cara lengkapnya akan dirangkum pada Jumat (31/05/2024) berikut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gunakan Air Hangat

Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental
Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental (YouTube Koki Medok)

Jadi, trik pada kali ini tidak serta merta menggunakan air biasa, melainkan air hangat. Siapkan santan parut sebanyak dua ons lalu letakkan dalam mangkuk besar. Setelah itu, tuangkan air hangat secukupnya sampai santan parut terendam.


Blender Rendaman Kelapa Parut

Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental
Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental (YouTube Koki Medok)

Usai kelapa parut direndam air hangat, tuangkan rendaman tersebut ke dalam blender. Nyalakan blender lalu biarkan selama satu menit saja. Jika sudah, matikan blender lalu tiriskan ke dalam mangkuk.


Santan Jadi Lebih Kental

Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental
Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental (YouTube Koki Medok)

Saat ditiriskan, tekstur santan jadi sangat kental dan lebih pekat. Bahkan ketika dibandingkan dengan santan yang diperas dengan air biasa, santan versi trik ini terlihat jelas kekentalannya.


Cocok untuk Kolak

Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental
Bukan dengan Air Saja, Ini Cara Peras Santan Agar Banyak, Pekat dan Kental (YouTube Koki Medok)

Pemilik kanal Koki Medok ini menuturkan bahwa hasil santan versinya sangat cocok untuk dijadikan kolak karena memiliki cita rasa yang lebih gurih.


Beberapa Pertanyaan Warganet Seputar Santan


Apakah Santan Kemasan Bisa Langsung Dikonsumsi?

Diproduksi dengan higienis menggunakan teknologi terkini. Memiliki rasa dan aroma santan asli. Siap diminum tanpa perlu dimasak terlebih dahulu. Bebas bahan pengawet dan kolesterol.


Apa Manfaat Minum Air Santan Kelapa?

Jika dikonsumsi dengan jumlah yang sesuai, santan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Misalnya, meningkatkan kolesterol baik, membantu menurunkan berat badan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.


Apakah Santan Kara Itu Sehat?

Santan Kara mengandung asam laurat dalam jumlah besar, sejenis asam lemak yang mampu meresap ke batang rambut dan memberikan kelembapan dari dalam. Di samping itu, Santan Kara juga kaya akan vitamin E, yang berperan sebagai antioksidan untuk melindungi rambut dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.


Kenapa Santan Harus Direbus Dulu?

Sebelum digunakan, santan sebaiknya direbus terlebih dahulu hingga mendidih. Dengan cara ini, santan akan lebih tahan lama dan tidak cepat basi. Jika tidak segera digunakan, santan dapat disimpan dalam freezer untuk keperluan jangka panjang.


Apa Efek Kebanyakan Santan?

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, mengonsumsi makanan bersantan dalam jumlah yang wajar dapat membantu mempertahankan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Akan tetapi, mengonsumsi santan secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya