Waspada, 6 Penyakit Ini Rentan Menyerang Lansia

Kenali penyakit yang dapat menyerang orang tua Anda saat lanjut usia. Mulai dari penyakit kardiovakular hingga kehilangan fungsi otak seperti hilang ingat.

oleh Cicilia Afrilia Damayanti Simbolon diperbarui 10 Sep 2024, 08:02 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2024, 08:02 WIB
Waspada, 6 Penyakit Ini Rentan Menyerang Lansia
Waspada, 6 Penyakit Ini Rentan Menyerang Lansia (Photo by Jaddy Liu on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Saat seseorang memasuki usia 50 tahun ke atas, mereka biasanya dianggap sebagai orang lanjut usia atau lansia.

Pada fase ini, perhatian terhadap kesehatan menjadi semakin penting karena tubuh cenderung lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Lansia memerlukan istirahat yang cukup dan sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang berat.

Selain itu, perhatian khusus dari keluarga, baik dari segi psikologis maupun medis, sangat penting. Hal ini dikarenakan usia lanjut dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit serius dan penurunan fungsi otak seperti pikun.

Oleh karena itu, ketahui beberapa penyakit yang umum dialami para lansia, seperti dilansir dari VerywellHealth, Senin (9/9/2024).

1. Penyakit Kardiovakular

Orang-orang lanjut usia rentan terserang penyakit dalam seperti kardiovakular. Bentuk penyakit kardiovakular dapat berupa serangan jantung, kanker dan sakit paru-paru. Penyakit tersebut berisiko menyebabkan kematian.

Salah satunya penyakit jantung yang terjadi karena penyumbatan arteri yang menyalurkan darah ke jantung. Ketika hal tersebut terjadi dan terus berkembang, maka risiko yang ditimbulkan adalah serangan jantung. Penyakit ini dapat menyerang orang-orang yang memiliki riwayat penyakit hipertensi dan kolestrol tinggi.

2. Stroke

Stroke terjadi karena darah berhenti mengalir pada salah satu area otak sehingga terjadinya gangguan di pembuluh darah. Hal ini menyebabkan matinya sel otak karena kekurangan oksigen. Stroke dapat menyebabkan seseorang mengalami kecacatan serius bahkan sampai kematian.

Ada dua jenis utama stroke: iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, sementara stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Kedua jenis stroke ini dapat berakibat fatal atau menyebabkan kecacatan serius.

3. Kanker

Mencegah Risiko Kanker
Ilustrasi Penderita Kanker Credit: unsplash.com/NCI

Penyakit yang rentan terhadap orang tua lainnya yang berisiko menyebabkan kematian yaitu kanker. Kanker menyebabkan sel-sel abnormal berkembang tanpa kendali. Menurut American Cancer Society, 77% kasus kanker terjadi pada individu berusia di atas 55 tahun.

Faktor risiko kanker termasuk kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan faktor genetik. Jenis kanker yang umum meliputi kanker kulit, payudara, paru-paru, prostat, dan kolorektal.

 

4. Katarak

Contoh ilustrasi seorang perempuan dengan mata katarak
Kelainan mata yang terjadi karena kekeruhan pada lensa mata adalah katarak. (Foto: Unsplash.com/ Mosoianu Bogdan)

Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh, mengakibatkan penglihatan kabur. Meskipun katarak seringkali terkait dengan penuaan, faktor-faktor lain seperti merokok, paparan sinar ultraviolet, dan diabetes juga dapat mempengaruhi.

Penelitian dari National Eye Institute menunjukkan bahwa sekitar setengah dari orang berusia 80 tahun ke atas menjalani operasi katarak.

Orang-orang yang menderita penyakit ini awalnya tidak menyadari gejala dari katarak. Namun, seiring waktu akan mengalami penurunan fungsi mata seperti penglihatan yang kabur dan sangat kurang.

5. Gangguan Pendengaran

Ilustrasi Telinga
foto: Mark Paton/Unsplash

Gangguan pendengaran terjadi karena kerusakan rambut-rambut halus pada telingga yang berfungsi memperoses suara. Penyakit kehilangan pendengaran ini biasanya terjadi pada mereka yang lanjut usia.

Tidak hanya usia, faktor lain yang menyebabkan gangguan pendengaran saat usia lanjut seperti genetik, merokok, dan sering terpapar suara bising atau keras.

Gejala awal yang dirasakan yaitu perubahan volume sumber suara saat mendengar. Kemudian, menyebabkan seseorang sulit untuk menyesuaikan percakapan dengan orang lain terutama di tempat yang berisik.

Selain itu, mereka yang mengalami gangguan pendengaran merasa bahwa suara yang didengar seperti terpendam, konsonan yang dibunyikan tidak jelas, dan suara lainnya terdengar lebih keras dibandingkan dengan suara yang mengeluarkan kata-kata saat sedang melakukan percakapan.

6. Demensia atau Hilang Ingatan

Ilustrasi lansia
Ilustrasi lansia. Foto: Unsplash.

Demensia atau hilang ingatan dapat menyerang orang-orang yang sudah dalam tahap lanjut  usia. Penyakit ini terjadi karena hilangnya fungsi otak sehingga otak tidak dapat mengingat dengan baik. Gejala yang ditimbulkan adalah kesulitan berkomunikasi, bingung dan sulit mengenal orang di sekeliling, dan perubahan suasana hati.

Demensia disebabkan oleh beberapa penyakit seperti demensia vaskular yang menganggu aliran darah ke otak, demensia badan lewy, penyakit parkinson dan gangguan frontontemporal.

Selain itu, hilang ingatan juga dapat disebabkan oleh penyakit alzheimer yaitu penyakit penurunan daya ingat dan gangguan berbicara serta berpikir. Penyakit demensia dapat meningkat seiring bertambahnya usia dan sering dianggap sebagai proses penuaan alami.

INFOGRAFIS JOURNAL: Lansia di Indonesia Diperkirakan Capai 20 persen dari Jumlah Keseluruhan pada 2045
INFOGRAFIS JOURNAL: Lansia di Indonesia Diperkirakan Capai 20 persen dari Jumlah Keseluruhan pada 2045 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya