Liputan6.com, Jakarta - Pernahkan kamu merasa iri melihat pencapaian orang lain dalam postingan media sosialnya? Hal semacam ini disebut FOMO. FOMO atau Fear of Missing Out merupakan perasaan takut tertinggal yang muncul dalam seseorang.
FOMO sering menjadi masalah bagi para usia remaja yang sedang dalam proses penemuan jati diri. Akibat dari FOMO membuat seseorang tidak berfokus kepada diri sendiri, melainkan lebih menfokuskan pikiran kepada apa yang dimiliki oleh orang lain salah satunya pencapain.
Baca Juga
Jika dibiarkan terus-menerus perasaan ini akan menghambat dirimu untuk mewujudkan tujuan di masa depan. Hal ini yang membuat dirimu berhenti pada zona nyaman ini. Agar perasaan ini tidak memenuhi pikiran dan hidupmu terdapat beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya seperti yang dilansir dari Lucemi Consulting, Rabu (23/11/2019) berikut ini
Advertisement
1. Fokus dengan Tujuan
FOMO terjadi karena kamu tidak memiliki tujuan dalam menjalani hidup. Kamu hanya melihat pencapaian orang lain dan berangan-angan untuk serupa dengan mereka. Hal ini yang membuat dirimu menjadi khawatir dan tidak memikirkan diri sendiri.
Agar perasaan FOMO ini tidak menghantui dirimu, maka cobalah untuk fokus pada diri sendiri. Tentukan tujuan hidup yang akan kamu capai. Agar tujuan tersebut dapat terealisasi maka tentukan langkah dan target waktu untuk mencapainya. Hal ini membantu kamu mempermudah mewujudkan tujuan diri.Â
2. Hargai Semua yang Kamu Miliki
Terkadang perasaan FOMO juga muncul karena menganggap diri sendiri tertinggal dari orang lain. Hal ini membuat dirimu merasa tidak percaya diri dan selalu merasa kurang. Bahkan kamu tidak menyadari apa yang ada dan yang kamu punya saat ini.
Untuk mengatasi hal tersebut kamu dapat mulai dari diri sendiri, dengan mencoba untuk mensyukuri apa yang kamu punya. Jika perasaan FOMO itu datang, coba untuk merenungkan kembali apa yang telah kamu raih sampai saat ini. Kamu juga dapat memikirkan hal-hal bahagia yang pernah kamu dapatkan. Hal ini juga dapat membantu dirimu untuk bangku dan melakukan hal-hal menarik lainnya tanpa memikirkan pencapaian orang lain.
Advertisement
3. Tekun Mengejar Tujuan
Saat kamu sudah memiliki tujuan yang jelas, maka kamu akan mencoba untuk meraihnya. Dengan memahami apa yang kamu inginkan, akan lebih mudah bagi dirimu untuk memperolehnya. Bahkan kamu akan menemukan tujuan-tujuan lainnya yang lebih tinggi.
Ketekunan akan membawa dirimu pada arah, kemampuan dan rasa percaya diri. Kamu akan lebih menghargai waktu dan energi untuk mewujudkan tujuanmu. Dengan ketekunan kamu juga akan lebih memfokuskan hidup pada diri sendiri. Sehingga, rasa FOMO tidak akan membuat dirimu goyah untuk mewujudkan tujuanmu.
4. Batasi Penggunaan Media Sosial
Perasaan FOMO sering muncul karena dirimu melihat postingan pencapaian orang lain. Kamu merasa dirimu tidak memiliki kemampuan dan kelebihan seperti mereka. Hal ini yang membuat fokusmu hanya tertuju pada pencapaian orang lain, bukan tujuan dan pencapaian diri sendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut kamu dapat mengurangi kegiatan membuka media sosial yang mempertontonkan pencapaian orang lain. Tanamkan dalam dirimu bahwa hal seperti itu bertujuan untuk menjadi motivasi mencapai tujuan. Kamu juga dapat mematikan notifikasi media sosial saat sedang menghabiskan waktu menyelesaikan sesuatu yang menjadi tujuanmu.
Advertisement
5. Syukuri Apa yang Kamu Punya
Hal yang paling penting agar kamu dapat mengatasi rasa takut tertinggi atau FOMO adalah dengan mensyukuri apa yang kamu punya saat ini. Kamu juga dapat mensyukuri proses dari tujuan yang ingin kamu ciptakan di masa yang akan datang. Dengan bersyukur perasaan isi hati dan stres tidak akan memenuhi pikiranmu.
Rasa syukur juga membuat dirimu lebih berfokus dengan apa yang kamu inginkan. Kamu akan lebih bersemangat untuk mencapai tujuan di hidupmu. Jika tujuanmu berhasil maka cobalah untuk merayakannya. Kamu dapat merayakan bersama dengan orang-orang yang men-support atau merayakannya sendiri. Kamu juga dapat membuat jurnal atau catatan berisi tulisan rasa syukur dengan apa yang kamu punya dan yang kamu capai.