Liputan6.com, Jakarta - Menstruasi sering kali dianggap sebagai sesuatu yang kurang menyenangkan bagi banyak wanita. Karena rasa sakit yang mengganggu, banyak wanita merasa tidak nyaman atau bahkan terbebani dengan periode menstruasi mereka.
Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa menstruasi memiliki sisi positif yang mungkin belum banyak diketahui orang.
Baca Juga
Penelitian ini tidak hanya menyoroti potensi diagnostik darah menstruasi, tetapi juga membuka wawasan baru mengenai manfaat kesehatan dari siklus menstruasi.
Advertisement
Menstruasi menjadi bagian dari proses reproduksi, tetapi dampaknya lebih luas daripada itu. Siklus menstruasi yang dipengaruhi oleh fluktuasi hormon estrogen dan progesteron tidak hanya berperan dalam kesuburan, tetapi juga memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan jantung dan kekuatan tulang.
Kedua hormon ini membantu mengatur profil lipid dalam tubuh serta memengaruhi produksi neurotransmitter yang berhubungan dengan suasana hati.
Namun, saat memasuki masa menopause, penurunan kadar estrogen dan progesteron dapat menyebabkan hilangnya massa tulang serta meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular.
Meski begitu, banyak wanita yang mengalami kondisi medis seperti endometriosis atau PCOS yang dapat memperburuk periode menstruasi mereka, yang sering kali penuh dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Meski demikian, penelitian terbaru menawarkan pandangan yang berbeda mengenai menstruasi, dengan beberapa hasil yang mungkin mengejutkan. Ini dia penjelasannya, seperti melansir dari Bright Side, Sabtu (25/1/2025).
1. Lebih Cerdas Selama Menstruasi
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University College London dan Institute of Sport, Exercise & Health menunjukkan hasil yang menarik.
Dalam penelitian ini, wanita diminta mengikuti tes kognitif selama siklus menstruasi mereka. Setiap peserta mengikuti tes yang berbeda dengan jarak waktu 14 hari, serta melaporkan suasana hati dan gejala yang mereka alami.
Meskipun banyak peserta merasa lebih buruk selama menstruasi, hasil tes menunjukkan hal yang sebaliknya. Tes tersebut dirancang untuk mengukur beberapa faktor kognitif, seperti reaksi cepat, akurasi, serta kemampuan memvisualisasikan tugas.
Wanita yang mengikuti tes pada saat menstruasi menunjukkan waktu reaksi yang lebih cepat dan membuat lebih sedikit kesalahan dibandingkan dengan saat mereka berada pada fase luteal, yaitu fase yang terjadi setelah ovulasi dan sebelum menstruasi.
Advertisement
2. Lebih Baik dalam Olahraga Selama Menstruasi
Penelitian ini juga mencatat bahwa wanita mungkin lebih baik dalam berolahraga saat menstruasi. Meskipun banyak yang merasa lelah atau kurang fit, wanita yang sedang menstruasi tercatat 12% lebih cepat dalam menggerakkan bola dan 25% lebih baik dalam tes keterampilan antisipasi.
Sebaliknya, performa mereka cenderung menurun pada fase luteal, saat fluktuasi hormon mencapai puncaknya.
Hal ini berhubungan dengan penurunan kadar estrogen selama fase luteal yang dapat menghambat kognisi, sementara peningkatan progesteron dapat memperlambat waktu reaksi. Setelah menstruasi dimulai, perubahan hormon ini berbalik, memberikan dampak positif pada keterampilan fisik dan mental.
3. Menstruasi Memengaruhi Otak
Selain pengaruh fisik, penelitian juga menunjukkan adanya perubahan dalam otak selama menstruasi. Salah satunya adalah pembesaran hippocampus, bagian otak yang terlibat dalam memori dan emosi.
Peningkatan kadar estrogen selama menstruasi dapat merangsang pertumbuhan hippocampus, yang pada gilirannya dapat memengaruhi perilaku dan suasana hati wanita.
Namun, para peneliti mengingatkan bahwa masih diperlukan lebih banyak studi untuk memahami sepenuhnya bagaimana perubahan hormon ini berpengaruh terhadap otak dan tubuh wanita.
Meskipun beberapa wanita mungkin merasa tidak nyaman atau bahkan sakit selama menstruasi, temuan ini menawarkan harapan bahwa menstruasi bisa menjadi momen untuk peningkatan kognitif dan fisik bagi sebagian wanita.
Advertisement