Bangkitnya Budaya Baca Komunitas Baca Metro

Buku adalah jendela dunia, pepatah tersebut dapat diartikan bahwa seluruh dunia dapat terceritakan oleh buku.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Des 2013, 10:22 WIB
Diterbitkan 30 Des 2013, 10:22 WIB
29122013-rumahpintar.jpg
Citizen6, Jakarta: Buku adalah jendela dunia, pepatah tersebut dapat diartikan bahwa seluruh dunia dapat terceritakan oleh buku. Budaya membaca buku sudah dimulai pada saat anak-anak. Ironisnya, pada masa tersebut banyak penjajahan dari segi budaya membaca mulai dari sisi buruk majunya tekhnologi hingga pesatnya penggunaan bahasa gaul  yang digunakan sehari-hari dianggap menjarah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berdasarkan fenomena tersebut memantik Ibu Dr Sowiyah, Dr Suwarjo beserta tim pengabdian masyarakat FKIP Universitas Negeri Lampung yang tergabung dalam Komunitas Baca untuk mengadakan kegiatan budaya membaca pada masyarakat bekerja sama dengan Rumah Pintar As Salam Kota Metro Lampung. Mengembalikan budaya membaca dapat dilakukan dengan merangsang ketertarikan terhadap bacaan misalkan membacakan dongeng dan membaca puisi.Sehingga tersebut yang dijadikan kegiatan utama dalam acara ini.

Lomba ini sangat menarik antusias dari anak-anak yang saat ini sedang libur sekolah. Banyak anak-anak yang baru tahu akan keberadaan rumah pintar dari lomba ini. Peserta yang ikut dalam lomba puisi terdiri dari anak-anak Sekolah Dasar dan untuk peserta membacakan dongeng diiukti oleh orang tua yang anaknya mengikuti lomba puisi. Sedangkan tema yang diambil adalah Kasih Ibu mengingat tanggal 22 Desember merupakan peringatan Hari Ibu sedunia.

Saat saya berkunjung dalam kegiatan tersebut, tampak keceriaan pada peserta menunjukan antusiasnya peserta,  selain itu juga terdapat raut ketegangan pada beberapa peserta saat persiapan sebelum lomba untuk menghafal intonasi dan gerak tubuh pada saat lomba nantinya.

Pada saat lomba berlangsung banyak sekali tingkah polah yang dilakukan oleh peserta, mulai malu-malu, sampai dengan serius membaca puisi beserta melakukan gerak bak Khairil Anwar.

Begitu juga saat lomba membacakan dongeng memberikan daya tarik tersendiri. Pada saat peserta membacakan dongeng banyak sekali anak-anak mendengarkan seksama, sampai-sampai ada anak yang nangis saat menyimak cerita Batu Belah yang berasal dari Sumatera Barat.

Di akhir acara dibagikan hadiah untuk semua peserta yang berpartisipasi, hal ini merupakan bentuk apresiasi panitia terhadap minat peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Bukan menang atau kalah akan tetapi meningkatnya minat baca dari anak-anak itu yang paling penting, tutur salah satu panitia yang menangani acara tersebut.

Selain itu Komunitas Baca ini akan mengadakan lebih banyak lagi kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Bagi anda yang ingin bergabung dalam komunitas ini dapat langsung ke basecamp komunitas ini di Rumah Pintar As Salam yang bertempat di Metro Barat Kota Metro Lampung karena anggota dari komunitas ini tidak hanya dari pendidik tapi juga mahasiswa dan pemuda yang peduli terhadap budaya baca. (kw)

Penulis:
Sofyan Musyabiq Wijaya, S.Gz
Semarang, timo_fXXX@yahoo.com

Baca Juga:
Komunitas Perempuan Menulis Semarakkan Hari Ibu
Serunya Belajar 'Selfie' Foto dengan Komunitas Liputan6.com
IZoc, Populerkan Pecinta Zombie di Surabaya

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya