Liputan6.com, Jakarta - Coinbase mengumumkan rencana untuk merilis trilogi film yang didedikasikan untuk koleksi NFT Bored Ape Yacht Club. Sebuah laporan yang menunjukkan pertukaran kripto itu ingin memperkuat komunitas BAYC melalui trilogi film.
Coinbase mengkonfirmasi film-film tersebut di Twitter setelah menerbitkan tweet yang mengatakan sesuatu akan datang. Beberapa jam kemudian, Coinbase men-tweet lagi dan menjelaskan rencana pembuatan film tersebut.
“Pasti sesuatu. Kami membuat film tiga bagian interaktif yang menampilkan komunitas (Bored Ape Yacht Club) & Apecoin. Ayo membangun bersama kami @degentrilogy.com,” isi cuitan Coinbase dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (26/4/2022).
Advertisement
Pemilik NFT Bored Ape dapat mengirimkan NFT mereka ke portal web degentrilogy.com dan jika dipilih, Bored Ape itu akan ditampilkan dalam film tersebut.
“Di Coinbase, kami berdedikasi untuk membuat dan mendukung proyek konten yang berbicara langsung dengan komunitas kami dan mempertahankan budaya inovasi Web3,” kata Entertainment dan direktur pemasaran budaya Coinbase, William Swann dalam sebuah pernyataan.
“Karena kami bertujuan untuk membawa miliaran orang berikutnya ke dalam ekonomi kripto, kami sangat yakin serial film interaktif ini akan bertindak sebagai katalis untuk melayani misi itu dan membantu penonton memahami sifat kolaboratif Web3,” lanjut Swann.
Nicole Muniz, CEO Yuga Labs, perusahaan yang menciptakan proyek NFT Bored Ape Yacht Club, mengatakan trilogi film dengan Coinbase adalah langkah perintis untuk NFT dan hiburan.
“Kami melihat bagaimana NFT berkembang menjadi kendaraan akses dan partisipasi dalam jaringan, game, merchandise, dan sekarang hiburan interaktif,” jelas Muniz dalam sebuah pengumuman.
“Ini adalah proyek terobosan dan kami senang melihat bagaimana ini membentuk masa depan Web3 untuk semua komunitas,” pungkas CEO Yuga Labs itu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Coinbase Akan Rekrut 1.000 Orang untuk Pusat Teknologi di India
Sebelumnya, Coinbase juga mengumumkan rencananya untuk mempekerjakan 1.000 orang di India di pusat teknologinya pada akhir 2022. Hal itu sejalan dengan langkah perusahaan yang melebarkan sayap bisnisnya ke India.
Coinbase kini telah membuat layanan perdagangan kripto-nya tersedia untuk pengguna di India. Coinbase adalah salah satu pertukaran terbesar kedua di dunia berdasarkan volume perdagangan.
Platform pertukaran kripto itu sekarang akan aktif di India, kata perusahaan dalam sebuah acara di pusat teknologi India di Bengaluru.
Salah satu pendiri dan CEO Coinbase, Brian Armstrong, yang telah berada di India selama beberapa minggu terakhir mengumumkan Coinbase akan melakukan investasi jangka panjang di India.
Pengumuman itu datang pada saat India telah mengumumkan pajak kripto baru yang sangat ketat. Undang-undang tersebut mencakup pajak 30 persen atas keuntungan dari transaksi kripto, yang mulai berlaku pada 1 April, dan pajak kontroversial 1 persen yang dipotong pada sumber (TDS), yang akan berlaku mulai 1 Juli.
Armstrong mengakui tantangan regulasi dalam mempromosikan teknologi kripto agar diterima secara massal pada saat antusiasme telah menurun karena undang-undang perpajakan yang baru.
"Kami tahu tidak akan langsung membawa teknologi ini. Kami tidak tahu persis bagaimana perkembangannya. Tapi kami berkomitmen untuk bekerja dengan mitra bank, regulator dan yang paling penting, orang-orang India karena mereka telah menunjukkan minat yang nyata pada cryptocurrency,” ujar Amstrong, dikutip dari CoinDesk, Senin, 18 April 2022.
Transaksi di Coinbase akan memerlukan pengaturan metode pembayaran UPI (Unified Payment Interface). UPI adalah sistem pembayaran real-time instan yang memungkinkan transaksi peer to peer dan person to merchant, yang diatur oleh bank sentral India.
Advertisement
Saat Coinbase Ekspansi Bisnis Kripto di India
Sebelumnya, Coinbase, pertukaran kripto di Amerika Serikat (AS) berambisi besar. Salah satunya menaklukan negara yang akan memungkinkan Coinbase untuk memperluas pelanggan dan meningkatkan pendapatan saat volume perdagangan kripto melambat di AS.
Salah satu negara yang diincar yaitu India, negara berpenduduk 1,38 miliar orang. "Namaste, India,” tulis CEO Coinbase Brian Armstrong dalam unggahan blog pada 4 April 2022 dengan menyertai bendera negara, demikian dilansir dari the street, Minggu, 17 April 2022.
Ia menulis, India telah membangun identitas dan infrastruktur pembayaran digital yang kuat. Selain itu, mengimplementasikannya dalam skala dan kecepatan yang cepat.
"Dikombinasikan dengan talenta perangkat lunak kelas dunia India, kami percaya teknologi kripto dan web3 dapat membantu mempercepat tujuan inkluasi ekonomi dan keuangan India,” tulis Armstrong.
Ia menambahkan, Coinbase menjadi tuan rumah acara komunitas crypto pada 7 April di Bangalore untuk membahas masa depan crypto dan web3 di India.
"Minggu ini, saya akan bergabung dengan anggota tim eksekutif kami saat bertemu dengan mahasiswa dari universitas terkemuka, pendiri crypto, pengusaha India dan lainnya,” ujar dia.
Ia menilai, India merupakan tempat yang ajaib. Amstrong percaya crypto memiliki masa depan di India. “Kami senang membantu membangun masa depan itu, dan acara ini merupakan langkah penting,” ujar dia.
Adopsi di India
Sebelumnya, pada 7 April, Coinbase pun mengumumkan investor kripto dapat memakai sistem pembayaran ritel online negara itu untuk transfer dana ke platform.
Sistem ini dikenal sebagai United Payments Interface atau UPI, dan merupakan sistem pembayaran yang diatur oleh pemerintah. Ini dijalankan oleh entitas, National Payments Corporation of India yang merupakan bagian dari bank sentral negara itu.
Tiga hari setelah pengumuman Coinbase menangguhkan transfer rupee ke aplikasi perdagangannya. Perusahaan tidak memberikan alasan penghentian mendadak ini. Namun, diprediksi alasannya lantaran pihak berwenang tidak ketahui proyek Coinbase.
Dengan mengacu sejumlah laporan media baru-baru ini seputar pembelian cryptocurrency memakai UPI, National Payments Corporation of India ingin klarifikasi kalau pihaknya tidak mengetahui pertukaran kripto memakai UPI. Hal itu diunggah NPCI di Twitter.
Sementara itu, pajak lain untuk semua transaksi kripto dalam jumlah tertentu akan mulai berlaku pada 1 Juli 2022. Berdasarkan perusahaan data dan riset Chainalysis, India bersama Vietnam adalah salah satu negara dengan adopsi kripto paling luas.
“Diperkirakan lebih dari 100 juta orang, 7,3 persen dari total populasi India, saat ini memiliki cryptocurrency,” demikian laporan perusahaan fintech crypto Singapura, TripleA.
Laporan itu menyebutkan, volume perdagangan rata-rata harian dari berbagai cryptocurrency naik 500 persen selama Maret 2020-Februari 2021. “Banyak yang terbuka dengan gagasan crypto saat mencari cara alternatif untuk menyimpan kekayaannya,” demikain dikutip dari laporan itu.
Laporan tersebut juga menyebutkan, pekerja India termasuk pengembang perangkat lunak, pembuat konten, dan mereka yang bekerja dengan perusahaan global dilaporkan memilih mendapatkan bayaran lebih tinggi dalam cryptocurrency ketimbang uang tradisional. Hal ini karena kemudahan mentransfer lintas batas dan biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan transfer bank.
Advertisement