Liputan6.com, Jakarta - Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA) Batch 1 meluluskan 12 startup blockchain terpilih yang berhasil mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari mentor terkemuka di industrinya.
Program TSBA ini sendiri adalah inisiasi Tokocrypto bekerja sama dengan BRI Ventures. TokoLabs dari Tokocrypto selama ini telah membantu berbagai proyek blockchain terbaru dari startup peserta TSBA Batch 1 dengan dukungan teknologi, jaringan komunitas dan juga memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses ke peluang pendanaan.
Baca Juga
Program ini juga memprakarsai dukungan lebih dari 50 investor termasuk Tokocrypto, Binance Labs, Cydonia, Solana Labs, Signum Capital, YGGSEA, Alameda Research, Huobi Ventures, Crypto.com, QCP, Avocado DAO, dan Intudo Ventures.
Advertisement
Hingga Graduation Day, pada 22 April 2022, telah terkumpul total pendanaan lebih dari USD 40 juta atau sekitar Rp 586,8 miliar yang diterima oleh para peserta TSBA Batch 1.
Peserta startup TSBA Batch 1 mendapat dukungan yang diperlukan seperti penggalangan dana, membuat manajemen tim yang solid, pengembangan teknologi blockchain, penasihat proyek dan tokenomics untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam industri blockchain.
Adapun, 12 startup finalis terpilih dalam program ini yaitu, VC Gamers, Nanobyte, Avarik Saga, Creo Engine, Eizper Chain, Duckie Land, Play Fix, Play it Forward DAO, Mythic Protocol, getKupon, Avarta dan Survein.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berkembangnya Ekosistem Blockchain
CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai mengatakan startup yang terpilih merupakan cerminan dari berkembangnya ekosistem blockchain di Indonesia, dan ini baru permulaan.
“Dua tahun lalu, istilah blockchain tampak asing, tetapi hari ini blockchain telah menjadi penggerak yang kuat dalam dunia digital dengan bentuk berupa NFT, DeFi, dan bahkan GameFi. Di Tokocrypto, kami bangga dapat mendisrupsi industri ini,” ujar Kai dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (18/5/2022).
TSBA telah menginkubasi dan mengembangkan project dari peserta startup terpilih dalam 4 pilar utama: Branding dan marketing, strategi investasi, taktik lanskap investasi, dan akses ke peluang pendanaan.
Mereka juga dapat dukungan mentoring dari para mentor industri blockchain lokal seperti Nicko Widjaja (CEO BRI Ventures), Pang Xue Kai (CEO Tokocrypto), Teguh Kurniawan Harmanda (COO Tokocrypto), Lai Chung Ying (CSO Tokocrypto) dan Nanda Ivens (CMO Tokocrypto), serta mentor lainnya dari industri blockchain global.
CEO Creo Engine, Javier Tan sebagai salah satu peserta mengatakan program TSBA sangat membantu proyek mereka.
“Kami telah mengenal dan bekerja dengan banyak mitra hebat secara internal dan eksternal, sejak dimulainya program ini. Kami benar-benar berharap bahwa program TSBA terus memperjuangkan proyek-proyek blockchain lokal dan mendukung startup dalam jangka panjang,” kata Tan.
Advertisement
Selanjutnya
CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja mengungkapkan antusiasmenya terhadap program akselerator ini.
"Kami melihat blockchain sebagai bagian integral dari masa depan internet, yang akan menjadi penggerak ekonomi digital.
“Kami berharap ke depannya akan lebih banyak lagi manfaat yang dikembangkan di berbagai sektor dengan menggunakan teknologi blockchain,” ungkap Widjaja
Dalam Graduation Day, Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi mengapresiasi program TSBA, karena merupakan salah satu kendaraan tepat untuk mendorong percepatan project dan startup di Indonesia yang menggunakan blockchain sebagai tulang punggung bisnis untuk memberikan impact lebih besar bagi pertumbuhan industri.
"Menyambut masifnya Web3, metaverse dan lainnya di waktu mendatang, Indonesia sangat terbuka dan mendorong pertumbuhan industri ini. Program TSBA bisa menjadi percontohan dan tentunya acuan awal bagi pemerintah dalam memetakan geliat bisnis startup berbasis blockchain di Indonesia,” tutur Lutfi.
“Tentunya hal ini perlu didukung dengan strategi dan pemetaan skema industri serta bisnis di mana akan berdampak pada sistem perekonomian dan perdagangan di Indonesia," pungkas dia.
Tokocrypto Kenalkan Ekosistem Blockchain Tokoverse
Sebelumnya, Tokocrypto memperkokoh posisi sebagai platform teknologi terdepan di Indonesia melalui inisiatif ekosistem blockchain, TokoVerse.
Pembentukan TokoVerse ini merupakan tonggak sejarah baru yang menandai evolusi Tokocrypto dari platform perdagangan aset kripto, menjadi sebuah ekosistem terintegrasi yang memanfaatkan teknologi masa depan, yakni blockchain.
CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai menjelaskan sejak awal berdiri pada 2018, Tokocrypto terus berkomitmen menciptakan industri aset kripto lebih legitimate dan mainstream di Indonesia, melalui pengembangan inovasi teknologi dan upaya-upaya edukasi dengan membawa manfaat yang lebih besar bagi perekonomian Tanah Air.
"Pencapaian Tokocrypto sejak aplikasi kami diluncurkan empat tahun tahun lalu merupakan bukti kepercayaan nasabah, partner bisnis dan investor terhadap visi dan model bisnis yang kami kembangkan. Pertumbuhan Tokocrypto sangatlah pesat. Dari 2020 hingga 2021, jumlah transaksi harian yang diproses dalam platform kami melesat 754 persen dan telah mencapai lebih dari USD 191 juta atau setara Rp 2,7 triliun,” kata Kai, ditulis Jumat (22/4/2022)
Pengembangan bisnis Tokocrypto tidak hanya berhenti hanya sebagai exchange atau perdagangan aset kripto saja. Dalam perjalanannya, Tokocrypto memperluas pemanfaatan teknologi blockchain di Indonesia, dengan menghadirkan TokoVerse untuk membangun ekosistem blockchain yang berkelanjutan di Indonesia.
Advertisement
Pengembangan Platform
Pengembangan platform di ekosistem TokoVerse memanfaatkan kombinasi sinergis mulai dari domain Decentralized Finance (DeFi), GameFi dan Non-fungible token (NFT). Ekosistem ini didirikan dengan dorongan adopsi dari perkembangan industri aset kripto di Tanah Air.
"TokoVerse merupakan ekosistem blockchain pertama di Indonesia yang dibangun oleh Tokocrypto, di mana TKO, proyek kripto dengan token hybrid berkonsep CeDeFi menjadi backbone dalam pengembangan ekosistem tersebut. TokoVerse menjadi bukti komitmen dari Tokocrypto untuk membangun ekosistem berbasis blockchain yang berkelanjutan," tutur Kai.
Beragam platform yang dihadirkan di ekosistem TokoVerse dari Tokocrypto termasuk TKO (Toko Token), TokoMall, TokoCare, TokoScholars, Kriptoversity, TokoLabs, T-Launchpad, T-Hub, dan TokoNews.
Adapun Kai menekankan, TokoVerse merupakan komitmen jangka panjang perusahaan mengembangkan teknologi blockchain untuk mendorong perekonomian nasional.
Riset PwC mengungkap teknologi blockchain dapat meningkatkan ekonomi global USD 1,76 triliun pada 2030. Sektor administrasi publik, pendidikan, dan kesehatan akan paling diuntungkan.
Sementara, Kementerian Perdagangan RI mencatat teknologi blockchain bersamaan dengan 5G, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, dan cloud computing bisa mendorong ekonomi digital Indonesia menjadi Rp 4.531 triliun pada 2030.
"Kripto dan seluruh ekosistem blockchain sedang mencoba untuk membuat internet baru, yang oleh banyak orang disebut Web3, seperti halnya Google dan Microsoft yang membantu menciptakan Web1. Teknologi blockchain akan mendominasi dunia selama 10-20 tahun ke depan dan dapat membantu memecahkan beberapa masalah ekonomi atau menguranginya," pungkas Kai.
Tokocrypto saat ini memiliki 2,5 juta pengguna per Maret 2022. Angka tersebut naik sekitar 35 persen dari posisi akhir 2021 yaitu sekitar 2 juta pengguna. Sementara, itu dari sisi transaksi atau volume trading aset kripto selama kuartal I 2022 telah mencapai USD 47,9 juta.