Melihat Potensi Industri Kripto di Tengah Sentimen Anjloknya Luna Coin dan UST

Chief Operating Officer pertukaran kripto Zipmex, Scot Cheung memberikan tanggapan mengenai dampak Luna Coin dan Terra USD yang anjlok.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Mei 2022, 18:52 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2022, 18:33 WIB
Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pasar kripto belakangan ini sedang alami koreksi yang tentunya hal itu dapat memberikan kerugian bagi para investor kripto.

Dilansir dari Coinmarketcap, nilai kapitalisasi pasar aset kripto terkoreksi menjadi USD 1,2 triliun atau sekitar Rp 17.535 triliun, turun hampir separuh dari nilainya pada enam bulan lalu di USD 2,9 triliun. 

Penurunan pasar kripto juga diperparah dengan jatuhnya Luna coin dan Terra USD (UST). Chief Operating Officer pertukaran kripto Zipmex, Scot Cheung ketika ditanya mengenai koreksi yang terjadi pada pasar kripto apakah berdampak pada volume perdagangan, Cheung mengatakan koreksi yang terjadi pasar kripto sangat berdampak bagi semua pihak baik investor maupun perusahaan industri kripto. 

"Kita tidak bisa menebak apa yang terjadi, tetapi pasar itu memiliki siklus. Ketika pasar memasuki siklus bull, pasti nanti akan ada koreksi. Begitupun sebaliknya. Koreksi pasar saat ini mungkin bagi sebagian investor menjadi hal pertama yang dialami dan itu pasti menyeramkan sekali," ujar Cheung di Jakarta, Rabu (25/5/2022). 

"Ini semua juga tergantung portofolio masing-masing investor. Dalam portofolio saya sendiri sudah mengalami kerugian 60 sampai 70 persen. Namun, Zipmex percaya pasar akan rebound, ini bukan prediksi remsi Zipmex, tetapi kita akan terus mengedukasi pengguna Zipmex soal ini," ia menambahkan.

Dalam kondisi ini, Cheung menuturkan investor dapat memindahkan dana dari wallet trading mereka ke safe wallet. Beberapa pertukaran kripto menyediakan fitur saving, dengan berbagai persentase keuntungan.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fitur Zipmex

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Zipmex juga memberikan fitur itu bagi pengguna untuk mengamankan dan meraih keuntungan di tengah pasar yang koreksi. 

Ketika diminta pandangannya terhadap industri kripto ke depannya, Cheung percaya kripto dapat berkembang, terlihat dari regulator dunia yang mulai meregulasi aset kripto. 

"Kami sangat terbuka dan mendukung regulasi. Tanpa adanya regulasi apapun bisa saja terjadi. Kami juga memprioritaskan keamanan customer dan berusaha meminimalisir risiko misalnya dengan melakukan screening pada koin yang akan listing di Zipmex,” jelas Cheung.

Di sisi lain, Zipmex selaku pertukaran kripto yang beroperasi di Indonesia, sampai saat ini masih berdiskusi dengan pihak regulator seperti Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terkait regulasi kripto di Indonesia. 

Ternyata Ini Perbedaan Investor Kripto di Indonesia dan Negara Lain

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, kripto saat ini menjadi salah satu aset pilihan investor di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia. Meskipun pergerakan harga kripto sangat ekstrem dan memiliki risiko tinggi, hal itu tidak menyurutkan niat investor untuk memulai investasi kripto. 

Di Indonesia, investor kripto jumlahnya terus meningkat. Menurut pertukaran kripto Zipmex yang telah beroperasi di 4 negara yaitu Thailand, Singapura, Indonesia, dan Australia setiap investor dari berbagai negara memiliki ciri khas-nya masing-masing. 

Chief Operating Officer Zipmex, Scot Cheung mengatakan, perbedaan itu terlihat dari seberapa familiar pasar kripto bagi investor di sebuah negara. 

"Misalnya ambil contoh, investor di Singapura hampir sama dengan di Dubai karena regulator telah membuat regulasi dari bertahun-tahun lalu. Jadi investor lebih matang karena telah mengenal kripto cukup lama,” ujar Cheung di Jakarta, Rabu (25/5/2022). 

"Berbeda dengan di Indonesia yang aset kripto booming belum lama ini. Exchange-nya juga belum sebanyak negara-negara lain. Ini bukan hanya soal kripto, tapi investasi secara keseluruhan. Namun, Indonesia adalah pasar kripto favorit saya,” lanjut Cheung. 

 

 

Beri Edukasi kepada Investor

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Cheung juga merujuk pada investasi saham yang investor ritel-nya mulai menjamur belum lama ini. Meskipun begitu, Cheung optimistis investasi kripto akan lebih besar menyamai investasi saham di Indonesia saat ini. 

Maka dari itu, Cheung menuturkan, Zipmex berkomitmen untuk terus memberikan edukasi terkait kripto bagi masyarakat Indonesia agar lebih mengenal tentang kripto. Karena berbicara soal investasi kripto pasti bagi sebagian orang adalah mengerikan mengingat risiko yang tinggi dalam investasi kripto.

Di sisi lain, Zipmex selaku pertukaran kripto yang beroperasi di Indonesia, sampai saat ini masih berdiskusi dengan pihak regulator seperti Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terkait regulasi kripto di Indonesia. 

"Kami sangat terbuka dan mendukung regulasi. Tanpa adanya regulasi apapun bisa saja terjadi. Kami juga memprioritaskan keamanan customer dan berusaha meminimalkan risiko misalnya dengan melakukan screening pada koin yang akan listing di Zipmex,” pungkas Cheung.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya