Alasan Perusahaan Kripto Prime Trust Kembalikan Rp 265,7 Miliar kepada Celsius

Sebelumnya, Prime Trust menolak untuk memenuhi kewajibannya kepada Celsius.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 26 Okt 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Penyedia layanan kripto, Prime Trust pada Kamis, 20 Oktober 2022 setuju untuk mengembalikan USD 17 juta atau sekitar Rp 265,7 miliar dari platform pinjaman kripto Celsius yang diduga ditahan tepat ketika mata uang digital mencapai titik terendah pertama mereka tahun lalu.

Dilansir dari CNBC, Selasa, 25 Oktober 2022, Prime Trust, yang menawarkan layanan kustodian untuk aset digital, memegang USD 119 juta aset Celsius ketika keduanya mengakhiri kontrak mereka pada Juni 2021, menurut gugatan yang diajukan Celsius terhadap Prime Trust pada Agustus. 

Prime Trust menolak untuk memenuhi kewajibannya dengan mentransfer aset kripto senilai USD 17 juta ketika kontrak dibubarkan, kata Celsius. 

Prime Trust setuju pada sidang di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York pada Kamis untuk mengembalikan aset kripto untuk menyelesaikan gugatan. Aset-aset itu akan disimpan di rekening terpisah sampai pengadilan menemukan cara mendistribusikan aset Celsius.

Bitcoin naik-turun tahun lalu, mencapai rekor pada April 2021 sebesar USD 63.000 sebelum kehilangan hampir setengah nilainya pada Juli. Ini bangkit kembali ke rekor baru lebih dari USD 64.000 pada November 2021 dan sekarang diperdagangkan di sekitar USD 19.000.

Sedangkan Celsius mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada Juli 2022 menyusul kondisi pasar yang terus turun sehingga Celsius tak dapat mengembalikan aset kepada para nasabah yang menggunakan platform mereka. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

CEO Celsius Sempat Cairkan Dana Rp 152,3 Miliar Sebelum Bekukan Penarikan Pelanggan

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, pendiri perusahaan pinjaman kripto yang bangkrut, Celsius Network, menarik aset jutaan dolar sebelum perusahaan menghentikan penarikan dana pelanggan, menurut pengajuan pengadilan baru.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (8/10/2022), Celsius mengajukan Pernyataan Urusan Keuangan ke pengadilan, memberikan rincian penarikan mantan CEO Alex Mashinsky, mantan kepala strategi Daniel Leon, kepala teknologi Nuke Goldstein dan eksekutif lainnya.

Mashinsky menarik lebih dari USD 10 juta atau sekitar Rp 152,3 miliar dalam cryptocurrency pada Mei 2022. Leon menarik hampir USD 7 juta, dan tambahan token asli Celsius senilai USD 4 juta yang disebut CEL digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman pada akhir Mei.

Goldstein menarik sekitar USD 13 juta dan memasang tambahan CEL senilai USD 6 juta untuk jaminan pinjaman. Pengacara untuk Goldstein mengatakan kepada CNBC bahwa penarikannya diarahkan ke akun lain yang dipegang oleh eksekutif di Celsius. 

Setelah setoran, penarikan Goldstein mencapai sekitar USD 500.000, kata pengacara. Dia menambahkan bahwa ini adalah transaksi bulanan reguler dan berbeda "secara material" dari tindakan oleh eksekutif lainnya.

Mashinsky dan Leon baru-baru ini mengundurkan diri dari perusahaan. Goldstein masih mengambil bagian dalam rencana restrukturisasi perusahaan. 

Sebelum perusahaan membekukan dana pelanggan pada bulan Juni, Celsius adalah salah satu platform pinjaman kripto terbesar dengan lebih dari USD 8 miliar pinjaman kepada klien dan hampir USD 12 miliar aset yang dikelola. 

Perusahaan telah memikat 1,7 juta pelanggan dengan menawarkan hasil setinggi 17 persen pada simpanan kripto.

Salah Satu Pendiri Perusahaan Kripto Bangkrut Celsius Mengundurkan Diri

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Salah satu pendiri dan kepala strategi platform pinjaman kripto yang bangkrut Celsius, S. Daniel Leon telah mengundurkan diri, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut dan memo internal perusahaan.

Dilansir dari CNBC, Rabu, 5 Oktober 2022, kepergian Leon diumumkan pada Selasa, 4 Oktober 2022. Keluarnya dia terjadi seminggu setelah CEO perusahaan, Alex Mashinsky, mengajukan surat pengunduran diri.

Lior Koren, sebelumnya direktur pajak global perusahaan, mengambil alih posisi ini dan akan beroperasi di luar Israel. Celsius mengkonfirmasi pengunduran diri Leon dalam email kepada CNBC.

Celsius, yang berbasis di Hoboken, New Jersey, menjadi berita utama pada Juni setelah membekukan akun pelanggan selama apa yang disebut musim dingin kripto dan krisis likuiditas di seluruh industri.

Sebelum pembekuan, Celsius adalah salah satu platform pinjaman kripto terbesar dengan lebih dari USD 8 miliar atau sekitar Rp 121,4 triliun pinjaman kepada klien dan hampir USD 12 miliar aset yang dikelola. Perusahaan telah menarik 1,7 juta pelanggan dengan menawarkan hasil setinggi 17 persen pada simpanan kripto.

Celsius akan meminjamkan dana pelanggan untuk dana lindung nilai dan pihak lain yang bersedia membayar hasil yang lebih tinggi. Itu juga berinvestasi dalam proyek cryptocurrency berisiko tinggi lainnya, menurut dokumen internal yang dibagikan dengan CNBC.

Celsius mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada Juli dengan lubang hutang sebesar USD 1,2 miliar di neracanya.

Popularitas Kripto di Amerika Serikat Turun Akibat Crypto Winter

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, popularitas cryptocurrency dengan investor Amerika sedang menurun. Menurut survei Bankrate September, pada 2022, hanya sekitar 21 persen orang Amerika yang merasa nyaman berinvestasi dalam cryptocurrency. Itu turun dari 35 persen pada 2021. Penurunan ini terjadi di tengah kondisi yang disebut crypto winter.

Meskipun tingkat kenyamanan turun dengan investor lintas generasi, penurunan itu paling tajam di kalangan milenial. Hampir 30 persen investor Amerika Serikat berusia antara 26 dan 41 tahun merasa nyaman pada 2022, dibandingkan dengan hampir 50 persen pada 2021.

Penurunan ini tidak mengejutkan, mengingat hampir USD 2 triliun atau sekitar Rp 30.395 triliun telah hilang dari seluruh pasar kripto sejak November 2021. Harga mata uang digital populer seperti bitcoin telah berjuang untuk mencapai level tertinggi 2021. 

Salah satu perwakilan Bankrate, James Royal mengatakan trader aset apa pun adalah penggemar keuntungan. Dengan cryptocurrency utama seperti Bitcoin dan Ethereum turun lebih dari 70 persen dari tertinggi sepanjang masa, tidak mengherankan jika peminatnya menurun. 

"Penurunan harga kripto tidak membantu penyebab menarik lebih banyak orang ke kripto,” ujar Royal, dikutip dari CNBC, Jumat, 30 September 2022.

Bitcoin telah diperdagangkan antara USD 18.000 dan USD 25.000 sejak Juni turun dari rekor tertinggi lebih dari USD 65.000 pada November 2021. Cryptocurrency dianggap sebagai aset yang sangat fluktuatif yang tunduk pada fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi. 

Pakar keuangan biasanya menyarankan untuk tidak menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam cryptocurrency karena tidak ada jaminan untuk mendapatkan keuntungan.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya