Gambar Aksi Protes Warga China Dijual sebagai NFT di OpenSea

Protes meletus setelah kebakaran mematikan Kamis lalu di Urumqi, ibu kota provinsi Xinjiang.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 29 Nov 2022, 11:09 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2022, 11:09 WIB
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Liputan6.com, Jakarta - Gambar yang diambil dari aksi protes warga China terhadap kebijakan nol-Covid-19 China sekarang dijual di OpenSea, pasar NFT terbesar di dunia, sebagai Non Fungible Token (NFT). 

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (29/11/2022), ada 135 koleksi foto NFT berbasis blockchain Polygon berjudul "Silent Speech" yang menangkap gambar dari aksi protes. Koleksi NFT ini dibuka dengan tawaran harga awal 0,01 ETH (USD 11,74) atau sekitar Rp 184.818 dalam masa lelang tujuh hari yang dimulai pada sejak Minggu (27/11/2022).

Koleksi NFT lainnya, dinamai “Gerakan Kertas Kosong”, terdiri dari 24 gambar bergaya yang sebagian besar menampilkan kerumunan pengunjuk rasa yang memegang kertas kosong, melambangkan penindasan terhadap kebebasan berbicara. ‘

NFT berbasis blockchain Ethereum ini memiliki harga dasar 10 Ether (USD 11.720) atau sekitar Rp 184,6 juta pada Senin (28/11/2022). 

Protes meletus setelah kebakaran mematikan Kamis lalu di Urumqi, ibu kota provinsi Xinjiang di barat laut China, ketika warga kemudian bergegas ke jalan-jalan dan internet untuk menyuarakan kemarahan dan keraguan mereka tentang penguncian nol-Covid.

Pemerintah kota menyalahkan ketidakmampuan para korban untuk menyelamatkan diri atas tragedi tersebut, yang mempercepat perluasan protes. Selama akhir pekan, protes besar-besaran pecah di jalan-jalan kota-kota besar China, termasuk Urumqi, Beijing, Shanghai, Wuhan, dan Guangzhou.. 

Pada Minggu, waktu Hong Kong, mahasiswa dari setidaknya 79 universitas di 15 provinsi China dilaporkan terlibat dalam protes publik atau duka skala kecil, menurut Initium Media.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 
 

Demi Kurangi Risiko, Inggris Bakal Atur NFT

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sebelumnya, Anggota parlemen Inggris ingin mendengar pendapat publik tentang pengaturan Non Fungible Token (NFT) yang mereka khawatirkan sering dinilai terlalu tinggi dan berpotensi menjadi gelembung yang siap meletus suatu saat.

Komite Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS) yang terdiri dari anggota dari berbagai partai politik meluncurkan penyelidikan pada Kamis tentang operasi, risiko dan manfaat NFT, aset digital pada blockchain yang mewakili kepemilikan barang virtual atau fisik.

NFT telah mengumpulkan perhatian dari dukungan selebriti, sementara popularitas dunia maya yang memungkinkan orang untuk membeli dan menjual token ini, yang diduga hanya memompa nilainya. 

Pada akhir Maret 2021, penjualan NFT global mencapai USD 17 miliar atau sekitar Rp 267,5 triliun menurut sebuah laporan. Padahal, penjualan NFT mingguan telah turun lebih dari 90 persen dari Agustus 2021 hingga Maret 2022.

Sekarang anggota Parlemen Inggris khawatir spekulasi NFT mungkin menjadi "gelembung." Contoh yang diangkat oleh komite adalah NFT dari tweet pertama Jack Dorsey yang awalnya dijual seharga USD 2,9 juta tetapi ketika didaftar ulang di lelang, tawaran tertingginya hanya USD 280.

"Sekarang pasar berbelok liar, dan ada kekhawatiran gelembung mungkin pecah, kita perlu memahami risiko, manfaat, dan persyaratan peraturan dari teknologi inovatif ini," kata ketua Komite DCMS, Julian Knight, MP, dikutip dari CoinDesk, Senin (7/11/2022).

Inggris terus maju dengan rencananya untuk mengatur sektor kripto. Baru-baru ini menambahkan amandemen yang akan mengakui kripto sebagai aktivitas yang diatur dan akan memastikan iklan perusahaan yang tidak sepenuhnya berwenang untuk beroperasi di negara tersebut dapat dibatasi.

Line Next Luncurkan Fitur C2C Marketplace di Platform NFT Dosi

Ilustrasi NFT
Ilustrasi NFT. Dok: unsplash

LINE NEXT Inc, usaha milik LINE yang didedikasikan untuk mengembangkan dan memperluas ekosistem global NFT. LINE NEXT mengumumkan telah membuka marketplace konsumen-ke-konsumen (C2C) di platform NFT global DOSI. 

Dengan dibukanya layanan perdagangan C2C, pengguna di seluruh dunia dapat membeli atau menjual NFT yang dibeli dari brand stores kepada pengguna lain 

Fitur C2C marketplace DOSI, Hellbound store menjadi toko pertama yang dibuka untuk pengguna, sementara DOSI stores lainnya dijadwalkan akan ditambahkan kedepannya. 

DOSI marketplace menawarkan proses transaksi yang sederhana sehingga siapa pun dapat dengan cepat mempelajari cara menggunakannya. Setelah pengguna menghubungkan DOSI Wallet ke MetaMask Wallet, mereka dapat menggunakan Ethereum untuk membeli atau menjual NFT hanya dengan beberapa klik saja.

Ethereum juga dapat digunakan sebagai metode pembayaran di berbagai DOSI stores bersama dengan kartu kredit, Naver Pay, dan layanan pembayaran lainnya. 

Selain itu, LINE NEXT berencana untuk menambahkan lebih banyak lagi aset kripto dan layanan pembayaran seluler di setiap wilayah, untuk menunjukkan kepemimpinan globalnya dalam mengembangkan pasar NFT yang ramah pengguna. 

 

 

Selanjutnya

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)

CEO LINE NEXT, Youngsu Ko mengatakan dengan DOSI Wallet, DOSI Adventure, Citizenship, dan fitur lainnya, DOSI menawarkan ekosistem NFT yang lengkap sehingga pengguna dapat menikmati pengalaman NFT sepenuhnya. 

Dengan program keanggotaan DOSI Citizen, pengguna dapat memperoleh poin keanggotaan yang disebut DON dengan berpartisipasi dalam kegiatan komunitas atau sesuai dengan jumlah pembelian NFT mereka.

“Bagi kami, DOSI adalah bagaimana membuat NFT menyenangkan dan mudah digunakan, serta menciptakan manfaat bagi pengguna kami dan membangun komunitas,” kata Ko dalam siaran pers, dikutip Rabu (9/11/2022).

Sejak peluncuran DOSI versi beta pada  September, DOSI telah memikat pengguna dari 149 negara dan menerbitkan lebih dari 100.000 DOSI Wallet dengan 170.000 keanggotaan NFT. 

Infografis NFT

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya