Liputan6.com, Jakarta Kehadiran teknologi blockchain mendorong munculnya aset investasi baru yaitu aset kripto. Salah satu aset kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya, Bitcoin bahkan digadang-gadang sebagai aset lindung nilai hingga emas digital.
Di Indonesia sendiri, investasi aset kripto terus menunjukkan perkembangan. Data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Juli 2023 mencatat jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 17,67 juta orang.
Baca Juga
Jumlah tersebut meningkat sebanyak 13 ribu orang atau naik 0,74 persen dibandingkan dengan Juni 2023, yang sebelumnya mencapai 17,54 juta orang. Meskipun berada dalam siklus Crypto Winter jumlah investor kripto terus meningkat yang menunjukkan minat tinggi dalam investasi kripto.
Advertisement
Data baru-baru ini dari Chanalysis juga menunjukkan, 6 dari 10 negara dengan adopsi kripto tertinggi berada di Asia Tengah dan Selatan serta Oseania, termasuk India, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Secara khusus, Indonesia berada pada posisi tujuh dalam indeks Adopsi Kripto Global 2023 Chainalysis. Indonesia berhasil mengalahkan Brasil di posisi 9, Thailand di posisi 10, Rusia di posisi 13, dan Inggris di posisi 14.
Indodax Jadi Exchanger Tertua di Indonesia
Besarnya minat investasi kripto di Indonesia mendorong banyaknya pelaku industri yang muncul, per September 2023, ada 32 pedagang aset kripto terdaftar di Bappebti, salah satunya Indodax.
Indodax menjadi perusahaan marketplace aset kripto pertama di Indonesia yang mendapatkan dua sertifikasi internasional sekaligus pada 2019, yaitu 9001: 2015, 27001:2013. Kemudian pada Juli 2021 Indodax kembali mendapatkan satu sertifikat ISO yaitu ISO 27017:2015.
Berikan Keamanan dan Kemudahan Pengguna
Investasi kripto dikenal dengan volatilitasnya tinggi dan risiko besarnya, tetapi di balik itu aset kripto bisa menjadi investasi yang menguntungkan jika dilakukan dengan bekal pemahaman dan strategi tepat.
Investor kripto yang sekaligus pengguna Indodax, Blasius Aditya (24) membagikan pengalamannya dalam menggunakan platform Indodax. Aditya mengungkapkan telah menggunakan Indodax sejak 2018.
Alasan Aditya pada saat itu memilih Indodax karena belum banyak exchanger yang dapat dipilih dan tertarik dengan fitur yang dia sebut claim.
“Fitur ini berupa Indodax Voucher, jadi misal ada pengguna melakukan giveaway mau berapapun nominalnya, itu bisa langsung diambil dengan fitur input dan claim, tapi fitur itu sekarang sudah enggak ada,” kata Aditya kepada Liputan6.com, Minggu (17/9/2023).
Aditya mengakui dirinya bukan investor kripto kelas atas yang memahami analisis teknikal maupun fundamental sepenuhnya. Namun bagi Aditya investor kelas dasar seperti dirinya bisa sangat mudah berinvestasi kripto menggunakan platform Indodax.
“Untuk registernya saja cukup mudah, bisa install aplikasi Indodax via playstore atau appstore bermodalkan email dan nomor handphone. Proses registrasi juga melalui proses Know Your Customer (KYC) yang membuatnya lebih aman,” jelas Aditya.
Selain itu, Indoax memiliki fitur-fitur yang mudah digunakan untuk investor pemula sehingga dalam melakukan penyetoran hingga penarikan dana, langkahnya mudah diikuti investor pemula.
Dari segi keamanan, menurut Aditya Indodax telah menggunakan Two Factor Authentication (2FA) yang membuat keamanan ganda bagi pengguna.
“Mengingat Indodax salah satu pelopor exchanger asal Indonesia. Selain itu, trading aset kripto melalui platform Indodax dapat dilakukan baik smartphone, tablet, maupun laptop cukup dengan 1 akun pengguna saja,” tutur Aditya.
Adapun untuk minimal Withdraw dan Deposit, Indodax membutuhkan nominal yang tidak terlalu besar. Untuk Deposit di Indodax, pengguna hanya membutuhkan Rp 10.000, sedangkan untuk minimal penarikan Rp 100.000. Menurut Aditya, nominal tersebut tergolong kecil dibanding exchanger Lain.
Kemudian fitur unggulan yang memberikan kemudahan bagi pengguna Indodax adalah fitur switch. Indodax meluncurkan fitur baru ganti mode antara lite dan pro pada April 2023. Peluncuran fitur baru ini menjadi salah satu misi perusahaan untuk memberikan kemudahan investor dalam melakukan jual beli kripto.
Mode Indodax Lite diperuntukkan untuk investor pemula yang tidak mau dipusingkan dengan hal teknikal seperti grafik yang lebih sederhana. Indodax Lite memudahkan investor pemula untuk memproses Jual beli kripto dengan lebih simple dan instan.
Sedangkan Indodax Pro diperuntukkan bagi expert trader dengan chart yang lebih kompleks, dan menggunakan indikator yang dapat diatur oleh investor.
Advertisement
Dipimpin Ahli Bidang Blockchain, Raih Dua MURI
Selain memberikan keamanan dan kemudahan, Indodax juga dipimpin sosok yang sangat kompeten di bidang blockchain. CEO Indodax, Oscar Darmawan baru-baru ini meraih gelar Master of Science in Blockchain and Digital Currency di University of Nicosia, Siprus.
Ini menjadikannya sebagai orang pertama di Indonesia menyelesaikan pendidikan S2 tentang blockchain dan mata uang digital. Oscar menjelaskan, program itu dirancang dengan menggabungkan bidang keuangan, ilmu komputer, sistem informasi, dan manajemen yang diterapkan dalam blockchain.
Dengan gelarnya ini, Oscar berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai orang pertama di Indonesia yang memegang gelar Master of Science dalam Blockchain dan Mata Uang Digital.
“Saya berharap penghargaan ini bisa menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya di bidang blockchain dan aset digital," kata Oscar dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (17/9/2023).
Ini bukan kali pertama Oscar meraih MURI, sebelumnya namanya tercatat di MURI sebagai orang Indonesia pertama yang mendaftarkan pernikahannya di Bitcoin Blockchain 10ef0e, 5b5a06, 0062f6, 39f9ec, f041c4,5ff791, c20f6b, 1be885, 017202u.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.